LAMPUNG TIMUR, PL– Semua orang bisa menulis, kecuali yang buta huruf. Namun untuk sampai pada satu kemampuan khusus dan menghasilkan tulisan yang berkualitas perlu berpikir kreatif dan latihan terus-menerus.
“Satu-satunya cara menjadi penulis adalah menulis. Jadi, tidak kata-kata ‘saya tidak bisa menulis’. Sebab, modal menulis itu sejatinya sudah dimiliki setiap orang yang terpelajar,” kata sastrawan Udo Z Karzi dalam Workshop Menulis Artikel untuk Media yang diselenggarakan SMPIT Baitul Muslim, Way Jepara, Lampung Timur di aula sekolah ini, Rabu, 2/8/2023.
Penerima Hadiah Sastra Rancage 2008 dan 2017 ini menekankan, berpikir kreatif sangat penting dalam mendukung kemampuan menulis. “Nah, terkadang hal ini yang membuat seseorang menjadi minder untuk menulis karena merasa dirinya kurang atau tidak berbakat. Padahal bakat itu baru bisa kita ketahui apabila kita telah mencobanya dan ternyata bakat itu bisa diasah,” kata dia.
Menurut dia, agar dapat menulis, kita dituntut untuk kreatif dalam menuangkan ide melalui tulisan karena sebenarnya setiap orang mampu untuk berkreasi.
“Pengetahuan tanpa kreativitas tidak akan berkembang. Sebaliknya, sebaliknya kreativitas yang didukung dengan ilmu pengetahuan tentu akan membuat seseorang menjadi orang yang sukses,” ujarnya.
Udo mengatakan, untuk bisa dimuat di media, penulis hanya perlu menyesuaikan ketentuan dari media yang bersangkutan. Secara umum koran, majalah atau media daring mensyaratkan tema yang aktual, kontekstual, dan spesifik; ide tulisan harus asli (orisinal), bukan jiplakan; bahasa yang baik dan sopan; dan cara penyajian tidak berkepanjangan, uraian runtut, jernih, dan argumentatif.
Workshop ini diikuti tidak kurang dari 30 peserta yang terdiri dari guru, siswa, dan penggiat Gerakan Literasi Sekolah se-Kabupaten Lampung Timur.
Ketua Yayasan Baitul Muslim Nur Fauzan yang membuka kegiatan ini berharap para peserta workshop bisa memanfaatkan media untuk mempublikasikan tulisan yang bermanfaat. “Tulisan kita di media selain berguna bagi penulisnya, juga dapat membuka wawasan, inspirasi, dan perspektif baru bagi pembaca,” ujarnya.
Setelah materi terkait kepenulisan artikel disampaikan, kemudian dilanjutkan praktik menulis artikel. Praktik kepenulisan yang dilakukan oleh peserta dilaksanakan dari pukul 13.00 sampai 15.00. Peserta mengikuti pelatihan ini dengan antusias untuk menghasilkan karya berupa artikel.
(*)