PRINGSEWU, PL– Muhammad Idris, anak dari penjual kerupuk keliling dengan sepeda ontel dari Pringsewu, raih gelar doktor di UIN Lampung, pada Selasa (25/07/2023).
M. Idris mempertahankan disertasinya dengan berjudul “Pengembangan Model Sistem Informasi Manajemen Borang Akreditasi untuk Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Swasta (SIMBA PTKIS)”.
Ujian disertasi berlangsng di Auditorium Lantai II Gedung Pascasarjana UIN Raden Intan Lampung.
Adapun Tim pengujinya: Ketua Sidang Prof. H. Wan Jamaludin Z, M.Ag., Ph.D (Rektor UIN Raden Intan Lampung), Penguji I : Prof. Dr. Phil. H. Mohamad Nur Kholis Setiawan (Sekjen Kementerian Agama RI 2017-2020), Penguji II : Prof. Dr. Tulus Suryanto, M.M., Akt., CA., CMA., ASEAN CPA (Dekan FEBI UIN Raden Intan Lampung), Penguji III : Prof. Dr. H. Subandi, M.M (Wakil Dekan FTK UIN Raden Intan Lampung), Penguji III : Dr. Koderi, M.Pd, Penguji V : Dr. Safari Daud, M.Sos.I (Wakil Rektor II UIN Raden Intan Lampung) dan Sekretaris Sidang : Dr. M. Afif Amrullah, M.Pd.I (Sekretaris Prodi S3 Manajemen Pendidikan Islam UIN Raden Intan Lampung).
Ia mengaku jenjang akademik tertinggi ini diraihnya tanpa kendala berarti, walaupun terlahir dari keluarga yang mempunyai ekonomi terbatas. “Capaian ini, saya yakini bukan dari usaha saya sendiri, tentu ada percik dan siraman doa dan barokahnya dari kedua orang tua,” kata suami dari Maratus Sholehah, S.Pd.I., M.Pd.
Menurut anak dari pasangan Kodir dan Siti Juariyah, ini dalam
dalam meraih jenjang akademik Ia lalui sambil bekerja: guru TPQ, penjaga marbot masjid hingga staff OB dikampus yang merupakan ikhtiarnya untuk menyambung hidup selama menjalani perkuliahan.
Pria kelahiran 18 Februari 1990 sudah berhasil menggondol gelar doktor. Hal membanggakan lainnya, studi S3 ini ia peroleh melalui Beasiswa Mora Schoolarship dari Kementerian Agama Republik Indonesia melalui program 5000 Doktor Tahun 2018 dengan menduduki peringkat 114 dari 447 penerima beasiswa seluruh Indonesia.
M. Idris mengakui gelar doktor sebelumnya seduatu yang mustahil, apalagi orangtuanya hanya sebagai penjual kerupuk keliling.
Ia menceritakan kalau ayahnya hanya sampai kelas 2 sekolah rakyat (SR), sedangkan ibunya hanya tamatan sekolah dasar.
Menurutnya untuk sukses di bidang apa saja yang terpenting adalah ikhtiar dan berdoa untuk berkhidmat memberikan yang terbaik.
M. Idris yang saat ini menjadi dosen tersertifikasi di STIT Pringsewu Lampung ini, memiliki bernahai kesibukan: sebagai Tenaga Ahli di DPRD Kabupaten Pringsewu dan aktif di berbagai organisasi.
Adapun jabatan yang di percayakan diorganisasi kemasyarakatan: Pengurus Pusat Asosiasi Dosen Pergerakan (ADP IKA-PMII), Pengurus Pusat PERMA PENDIS INDONESIA, Perkumpulan Ahli dan Dosen Republik Indonesia, SAKO Pramuka Ma’arif NU Lampung, PW PERGUNU Lampung, PW LP Ma’arif NU Lampung, KONI Kabupaten Pringsewu serta Mabincab PMII Pringsewu.
(*)