• Redaksi
  • Tentang Kami
Senin, Agustus 18, 2025
Pantau Lampung
  • Beranda
  • Ekonomi
  • Kriminal
  • Pojok Lampung
  • Politik
  • Peristiwa
  • Ruwa Jurai
    • Bandar Lampung
    • Lampung Barat
    • Lampung Selatan
    • Lampung Tengah
    • Lampung Timur
    • Lampung Utara
    • Mesuji
    • Metro
    • Pesawaran
    • Pringsewu
    • Tanggamus
    • Pesisir Barat
    • Tulang Bawang
    • Tulang Bawang Barat
  • Lifestyle
    • Entertainment
    • Hiburan
    • Fashion
  • Network
  • Indeks
No Result
View All Result
Pantau Lampung
  • Beranda
  • Ekonomi
  • Kriminal
  • Pojok Lampung
  • Politik
  • Peristiwa
  • Ruwa Jurai
    • Bandar Lampung
    • Lampung Barat
    • Lampung Selatan
    • Lampung Tengah
    • Lampung Timur
    • Lampung Utara
    • Mesuji
    • Metro
    • Pesawaran
    • Pringsewu
    • Tanggamus
    • Pesisir Barat
    • Tulang Bawang
    • Tulang Bawang Barat
  • Lifestyle
    • Entertainment
    • Hiburan
    • Fashion
  • Network
  • Indeks
No Result
View All Result
No Result
View All Result
Pantau Lampung
  • Kriminal
  • Politik
  • Ekonomi
  • Entertainment
  • Opini
  • Pendidikan
  • Hiburan
Home Seni Budaya

Satu Malam 27an: Bustami Prihatin Budaya Lampung Terancam Punah

djadinEditordjadin
Jul 28, 2023
A A
Satu Malam 27an: Bustami Prihatin Budaya Lampung Terancam Punah
ADVERTISEMENT

BANDAR LAMPUNG, PL– Keluarga Alumni UKMBS Unila (KAULA) dan segenap pemerhati kebudayaan di Lampung kembali berkumpul di Graha Kemahasiswaan Universitas Lampung dalam acara “Satu Malam 27an”, Kamis (27/7/2023) malam.

Pada episode 21 ini hadir Senator Lampung Bustami Zainudin gelar Raja Sepulau Lampung sebagai narasumber, juga pemerhati budaya dan pemberdayaan masyarakat desa Neri Juliawan. Tema yang diangkat cukup menggelitik yaitu “Kebudayaan Lampung dalam Perspektif Senator”.

Ari Pahala Hutabarat (seniman & budayawan) yang mengaku separuh Lampung karena Ayah Batak dan Ibu asli Bumi Agung Lampung Utara yang didapuk menjadi moderator, membuka dialog dengan sangat cair dan “gayeng”.

BeritaTerkait

Keberanian Bocah SD Selamatkan Prosesi Pengibaran Bendera di HUT RI ke-80 Lampung Selatan

Negara Diminta Segera Menyelesaikan Konflik Agraria di Anak Tuha dan Menghentikan Kriminalisasi Petani

Dialog 27an dibuka dengan sangat manis oleh penampilan Orkes Bada Isya’ dan kemudian dilanjutkan dengan diskusi yang membahas perihal kebudayaan di Lampung saat ini.

Sebagai prolog, Ari mula-mula menyajikan permasalahan kebudayaan di Lampung secara umum. Ia memaparkan bahwa kebudayaan adalah hasil respon manusia terhadap dirinya sendiri, manusia lain, lingkungan, hingga Tuhan. Kebudayaan merupakan semua hasil cipta, rasa, dan karsa manusia. Nilai itulah yang kemudian menjadi landasan utama dalam tatanan kehidupan berbangsa dan bernegara.

ADVERTISEMENT

Kebudayaan merupakan identitas bangsa.
Ari kemudian mengutip pemikiran Ir. Soekarno tentang Trisakti, ”Sebuah bangsa yang merdeka dan berdaulat perlu dan mutlak memiliki tiga hal: berdaulat secara politik, berdikari secara ekonomi, dan berkepribadian secara kebudayaan.” Pemikiran original, local pride yang luar biasa keren.

Ari kemudian mengajak kita untuk melihat kondisi kita sekarang, memangnya kepribadian apa yang masih melekat di diri kita? Kita nyaris tak punya lagi identitas, kita habis-habisan digempur oleh kebudayaan asing, mulai dari Korea, Amerika hingga Eropa,” tambahnya.

Sebagai kawan ngobrol, Neri Juliawan menggiring permasalahan menjadi lebih spesifik. Ia mengajak hadirin untuk menyoroti hal terkait implementasi UU Pemajuan Kebudayaan. Menurutnya selama ini, alih-alih berfokus pada nilai-nilai yang melekat pada diri masyarakat, kita hanya berfokus pada objek-objek ‘luaran’ kebudayaan saja.

“Kita hanya bermain di permukaan. Bicara kebudayaan, bukan sebatas memakai siger dan tapis. Intinya, strategi pemajuan kebudayaan tak bisa hanya berkutat pada benda, tapi juga pada manusianya. Mustinya objek kebudayaan itu inheren dalam masyarakatnya, ujarnya tegas.

Nara sumber utama malam itu, Bustami Zainudin Putra Asli Lampung Way Kanan membuka dialog dengan mengulik karakter dan filosopi dasar orang Lampung Piil Pesenggiri. Orang Lampung punya piil, tidak boleh dimaknai secara sempit, sekedar merasa punya harga diri, dengan ekspresi mudah tersinggung dan marah. Bukan itu. Jati diri orang Lampung punya karakter yang kuat- tangguh, egaliter, terbuka. Karakter khas orang Lampung yang terbuka (nemui nyimah), suka bekerjasama, bergotong royong (sakai sambayan), bergaul-egaliter (nengah nyappur), dan punya juluk, adok (bejuluk adok) adalah satu kesatuan. Baik terinternalisasi secara individu maupun menjadi karakter komunal.

Bustami (gelar Raja Sepulau Lampung) mengambil contoh kongkrit dan spesifik mengenai masalah ini, yakni dalam konteks bahasa. Saking terbukanya orang Lampung, menjadikan seluruh warga masyarakat yang tinggal di Lampung bisa dengan sangat nyaman menggunakan bahasa daerahnya masing masing. Realitas yang menjadi keunikan dan kekuatan, tapi juga menyiratkan keprihatinan dan kegelisahan. Kalau kondisi ini terus berlanjut, bagaimana nasib budaya Lampung ke depan.

Bustami menjelaskan berdasarkan penelitian UNESCO, dalam tempo 20-30 tahun ke depan, bahasa Lampung diprediksi akan punah.

Menurutnya, selain karena populasi masyarakat bersuku asli Lampung yang sangat sedikit, yakni sekitar 13-20%, juga karena masyarakat Lampung sangat minim melakukan upaya-upaya untuk melestarikan budayanya kita sendiri.

“Mari lihat realitas di lapangan, hampir semua warga pendatang yang kemudian tinggal menetap, berkeluarga beranak pinak di Lampung, hidup nyaman dengan tetap memakai bahasa asal daerahnya masing masing. Orang Palembang tinggal di Lampung tetap dia bicara memakai bahasa Palembang, saudara kita yang dari tanah Batak tetap dengan fasih menggunakan bahasa Batak ya, yang dari Jawa, Sunda, Padang, dan Bali begitu juga. Giliran kita orang Lampung baru sehari dua hari tinggal di Palembang, udah ikut-ikutan pakai bahasa Palembang, nak kemano, berapo, Idak Katik dll,” tambahnya dengan mimik serius.

Bagi Wakil Bupati – Bupati Way Kanan Periode 2005-2015, ini adalah kondisi yang memprihatinkan dan harusnya menjadi tamparan keras bagi para pemangku kebijakan. “Lampung ini bagian dari NKRI, maka yang memiliki otoritas dalam hal ini adalah pemerintah, dan representasi pemerintah adalah pemimpin, mulai dari presiden, gubernur, bupati, walikota hingga jajaran terbawah pemimpin tiyuh/kampung/desa harus punya konsen dan komitmen yang sungguh dan nyata, begitu juga seluruh pihak yang kompeten dan masyarakat.

Para pemimpin punya tugas membuat kebijakan dan menerapkannya. Pemerintah harus hadir dan mau melakukan intervensi agar kebudayaan Lampung teristimewa wabil khusus bahasa Lampung bisa terselamatkan dan harus terus bisa dikembangkan,” tambahnya lagi.

Si Belang, (begitu juluk yang diberikan sang Paman kepada Bustami) memberikan apresiasi tinggi atas upaya Unila untuk terus membangun Bahasa Lampung melalui Program Studi Bahasa Lampung, bahkan sudah sampai pada program pasca sarjana (S2) Bahasa Lampung. Ini terobosan luar biasa. Namun demikian, Unila tidak bisa sendiri mesti mendapat suport dan lebih dari para pihak. Pelestarian dan pengembangan Bahasa Lampung harus dilakukan secara holistik dan komprehensif. Karena kita tak bisa menutup mata, anak anak kita di Lampung betul mengenal dan bisa membaca huruf Lampung, tapi sangat sedikit yang bisa berbahasa Lampung.

Merespon ujaran dari para nara sumber,
Fauzi Subing (Gelar Raja Penutup) sebagai ketua pelaksana kegiatan merasa bersyukur acara 27an bisa terus berjalan dan semakin membaik.

“Dari waktu ke waktu selalu hadir wajah-wajah baru. Malam ini juga turut hadir sahabat-sahabat dari DKL, Teater Satu, KoBer, Kelompok Studi Klasika, saudara saudara kita mahasiswa dari Patani, Sastrawan Lampung Isbedi Setiawan ZS, Udo Z Karsi, Arman Az, dan utusan dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Lampung dan Kota Bandar Lampung, sesuatu yang keren. Sayangnya, justru pihak Rektorat Unila sendiri tak menampakkan batang hidungnya. Saya berharap kepada teman-teman yang merasa jadi bagian dari gerakan ini untuk terus istiqomah, demi kemajuan Lampung ke depannya.

Mursalin (Gelar Raja Dermawan) anggota DPRD Lampung Timur, yang juga alumni UKMBS Unila, memberikan apresiasi tinggi kepada lembaga DPD RI yang menginisiasi penyusunan UU Pelestarian Bahasa Daerah. Jika usul inisiatif DPD RI ini bisa segera terwujud, tentu sungguh sangat bagi pelestarian dan pengembangan bahasa daerah ke depan, tak terkecuali bahasa Lampung. Mursalin juga berharap, Senator Bustami juga bisa mendorong lahirnya Peraturan Daerah yang mewajibkan bagi setiap calon Bupati, Walikota, dan juga Gubernur di Lampung, jika dia bukan orang Lampung asli, untuk diLampungkan dulu sehingga siapapun yang nanti terpilih, dia adalah orang Lampung. Terobosan ini mesti dilakukan sebagai upaya menjaga marwah dan bagian dari pembudayaan dan pelestarian Budaya Lampung. Damon Mak kham sapa lagi, Mak ganta kemeda lagi,” ujar Mursalin dengan logat khas Lampungnya.

Beragam tanggapan dari peserta diskusi terus mengalir, saling melengkapi, yang intinya menyampaikan keresahan dan kegalauan akan nasib budaya Lampung ke depan, sambil terus berharap ada langkah langkah konkrit dan solutif tentang bagaimana Budaya Lampung mampu jadi tuan rumah dinegerinya sendiri.

Untuk melakukan upaya ini tentu membutuhkan sinergitas, kolaborasi dan kerjasama seluruh pemangku kepentingan, tak terkecuali kaum muda Milenial. Dalam era yang serba digital ini, justru gaya dan model yang dilakukan oleh kaum Milenial terbukti dahsyat. Perlu tangan tangan kreatif model Bima dan Pandawara untuk pembangunan Budaya Lampung ke depan.

(*)

ShareTweetSendShare
Previous Post

Ditkrimum Polda Lampung Proses Kasus Laporan Palsu

Next Post

Muhammad Idris, Anak Tukang Kerupuk Dari Pringsewu Raih Gelar Doktor

Related Posts

4 Pahlawan Asal Lampung yang Berjuang Gigih untuk Kemerdekaan Indonesia
Seni Budaya

4 Pahlawan Asal Lampung yang Berjuang Gigih untuk Kemerdekaan Indonesia

Agu 7, 2024
KERAP DIKAITKAN DENGAN KLENIK, Ini Mitos dan Larangan pada Malam 1 Suro
Seni Budaya

KERAP DIKAITKAN DENGAN KLENIK, Ini Mitos dan Larangan pada Malam 1 Suro

Jul 8, 2024
Berita Terkini

Pemkab Lampung Utara Komitmen Dukung Kegiatan Keagamaan dan Budaya 

Jan 14, 2024
Upaya Sia-sia Kaum Ilusi
Seni Budaya

Upaya Sia-sia Kaum Ilusi

Jan 11, 2024
Warisan Seniman yang Otonom dalam Pergulatan Kekuasaan dan Kebenaran
Berita Terkini

Warisan Seniman yang Otonom dalam Pergulatan Kekuasaan dan Kebenaran

Jan 11, 2024
Kantor Bahasa Provinsi Lampung Beberkan Capaian Sasaran Kinerja, ini Hasilnya
Pendidikan

Kantor Bahasa Provinsi Lampung Beberkan Capaian Sasaran Kinerja, ini Hasilnya

Nov 22, 2023
Next Post
Muhammad Idris, Anak Tukang Kerupuk Dari Pringsewu Raih Gelar Doktor

Muhammad Idris, Anak Tukang Kerupuk Dari Pringsewu Raih Gelar Doktor

Lima Tersangka Penyalahgunaan Narkotika Dilimpahkan ke Kejaksaan

Lima Tersangka Penyalahgunaan Narkotika Dilimpahkan ke Kejaksaan

Gubernur Minta Kembangkan Hilirisasi Komoditas Lokal

Gubernur Minta Kembangkan Hilirisasi Komoditas Lokal

Kasus 5 Pelaku Pencurian dan Penadahan Berakhir dengan Restorative Justice

Kasus 5 Pelaku Pencurian dan Penadahan Berakhir dengan Restorative Justice

Kiat Berprestasi ala Fathan Al Maisan Zhafarsyah: Tawakal pada Allah

Kiat Berprestasi ala Fathan Al Maisan Zhafarsyah: Tawakal pada Allah

banner 300250

Berita Terkini

  • Keberanian Bocah SD Selamatkan Prosesi Pengibaran Bendera di HUT RI ke-80 Lampung Selatan
  • Negara Diminta Segera Menyelesaikan Konflik Agraria di Anak Tuha dan Menghentikan Kriminalisasi Petani
  • Lomba Nangkep Bebek dan Rias Wajah Bikin Ngakak Warga Desa Sukajaya Lempasing
  • BEM Polinela Desak Presiden Evaluasi Menteri ATR/BPN Terkait Konflik Agraria PT Sugar Group Companies
  • Suasana Khidmat Warnai Detik-Detik Proklamasi HUT RI ke-80 di Kabupaten Pesawaran
Pantau Lampung

Selamat datang di Pantau Lampung, portal berita yang mengabarkan secara cermat dan tepat tentang berbagai peristiwa dan perkembangan terkini di Provinsi Lampung. Kami hadir untuk menjadi sumber informasi terpercaya bagi masyarakat Lampung dan pembaca di seluruh Indonesia.

  • Redaksi
  • Tentang Kami

© 2024 Pantaulampung.com - All Right Reserved

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Ekonomi
  • Kriminal
  • Pojok Lampung
  • Politik
  • Peristiwa
  • Ruwa Jurai
    • Bandar Lampung
    • Lampung Barat
    • Lampung Selatan
    • Lampung Tengah
    • Lampung Timur
    • Lampung Utara
    • Mesuji
    • Metro
    • Pesawaran
    • Pringsewu
    • Tanggamus
    • Pesisir Barat
    • Tulang Bawang
    • Tulang Bawang Barat
  • Lifestyle
    • Entertainment
    • Hiburan
    • Fashion
  • Network
  • Indeks

© 2024 Pantaulampung.com - All Right Reserved

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In