PANTAU LAMPUNG— Kaum Nasrani di Kabupaten Pringsewu merayakan Natal Tahun 2025 secara meriah dan hikmat di SMA Xavirius Pringsewu, Senin (29/12/2025). Kegiatan ini melibatkan unsur pemerintah daerah, tokoh lintas agama, serta ratusan jemaat dari berbagai kecamatan.
Ketua panitia pelaksanaan Natal tingkat kabupaten Pringsewu, Sagang Nainggolan, menjelaskan bahwa rangkaian kegiatan sudah dimulai jauh sebelum puncak perayaan. Pada 20 Desember 2025, digelar lomba paduan suara yang diikuti 10 kelompok dari seluruh kabupaten. Lomba ini memperebutkan Piala Bergilir Bupati, medali, dan uang pembinaan. “Kegiatan lomba paduan suara ini selain sebagai ajang kreativitas, juga menumbuhkan semangat kebersamaan antar sekolah dan jemaat,” ujarnya.
Puncak perayaan Natal berlangsung pukul 08.00 hingga 10.00 WIB dengan ibadah yang dipimpin tokoh agama setempat. Dalam ibadah juga digelar pengumpulan dana atau kolekte, yang seluruh hasilnya akan disalurkan untuk membantu saudara-saudara yang terdampak musibah di Aceh, Sumatera Barat, dan Sumatera Utara. Sagang menegaskan bahwa penyaluran dana akan difasilitasi oleh Keuskupan Tanjungkarang, di mana seluruh sekolah yayasan Katolik ikut berpartisipasi melalui aksi sosial.
Perayaan Natal tahun ini menghadirkan sekitar 500 peserta dari berbagai kecamatan di Pringsewu, termasuk jemaat, tokoh lintas agama, dan perwakilan pemerintah daerah. Kehadiran unsur pemerintah menunjukkan dukungan dan sinergi antara pemerintah dan masyarakat dalam kegiatan keagamaan. Sagang Nainggolan menyampaikan rasa terima kasih atas alokasi anggaran sebesar Rp51 juta dari Pemda, yang mendukung kelancaran perayaan ini. “Puji syukur, dengan dukungan anggaran dan kerja sama semua pihak, perayaan Natal tahun ini bisa berjalan hikmat dan meriah,” katanya.
Sagang menekankan bahwa tujuan utama perayaan Natal adalah untuk meningkatkan iman dan kasih persaudaraan, tidak hanya antar umat Nasrani, tetapi juga antar umat beragama. Kegiatan ini diharapkan dapat menjadi momen penguatan toleransi dan kerukunan di Pringsewu. Ia menambahkan bahwa ke depan, kualitas dan jumlah peserta perayaan Natal dapat ditingkatkan, seiring dukungan anggaran dan fasilitas yang lebih memadai.
Selain itu, perayaan Natal juga menjadi ajang edukasi sosial, di mana anak-anak dan generasi muda diajarkan pentingnya kepedulian terhadap sesama melalui penggalangan dana untuk korban musibah. Hal ini sekaligus menanamkan nilai-nilai kemanusiaan dan solidaritas sejak dini.
“Kami berharap kegiatan ini tidak hanya menjadi perayaan, tetapi juga sarana mempererat persaudaraan, menumbuhkan kepedulian sosial, serta meneguhkan iman umat. Perayaan Natal adalah momen untuk memperkuat kebersamaan dan toleransi lintas agama di Pringsewu,” pungkas Sagang Nainggolan.***







