PANTAU LAMPUNG– Warga Pekon Tekad, Kecamatan Pulau Panggung, digegerkan dengan penemuan jenazah seorang pria lanjut usia yang tergeletak di area persawahan Blok IV, Selasa (9/12/2025). Temuan ini langsung menarik perhatian publik setelah Polsek Pulau Panggung mengidentifikasi korban sebagai Bambang Budiono (65), warga setempat yang sebelumnya dilaporkan tidak pulang sejak pagi hari.
Menurut Kapolsek Pulau Panggung AKP Jumbadio, S.H., kejadian bermula sekitar pukul 12.30 WIB. Korban diketahui meninggalkan rumah sekitar pukul 06.00 WIB tanpa memberi tahu keluarga. Perilaku tersebut sebenarnya tidak lazim, mengingat korban tengah mengidap stroke ringan dan kerap mengalami linglung sehingga membutuhkan pengawasan ekstra dari pihak keluarga.
Merasa khawatir karena korban tidak kunjung pulang hingga menjelang siang, keluarga berinisiatif melakukan pencarian. Mereka bahkan menyebarkan informasi melalui media sosial dengan harapan warga sekitar dapat membantu menemukan keberadaannya.
Hingga akhirnya, seorang pelajar berusia 12 tahun bernama Ilham yang saat itu sedang dalam perjalanan pulang dari sekolah, melihat sesuatu yang mencurigakan di area persawahan dekat saluran irigasi. Bocah itu terkejut melihat sosok pria yang tergeletak dalam posisi terlentang. Ilham langsung berlari dan memberitahu Epan Hadiansyah (35), warga yang sedang berada tidak jauh dari lokasi.
Mendapat laporan tersebut, Epan segera menghubungi Polsek Pulau Panggung. Petugas bersama tim medis langsung menuju lokasi untuk melakukan pemeriksaan awal dan olah TKP. Dari hasil analisis di lapangan, dugaan kuat mengarah pada insiden terpeleset saat korban melintasi saluran irigasi yang licin.
Kapolsek menjelaskan bahwa kedalaman sawah di lokasi tersebut mencapai sekitar satu meter. Akibat terpeleset, korban diyakini terjatuh dengan posisi kepala membentur batu di pinggir saluran air, menyebabkan luka cukup fatal di bagian belakang kepala. Pemeriksaan medis juga menemukan memar dan luka lecet pada paha kiri, memperkuat dugaan bahwa korban mengalami benturan keras saat jatuh.
“Tidak ditemukan tanda kekerasan lain. Kondisi lokasi yang licin dan riwayat kesehatan korban menjadi faktor yang sangat memungkinkan menyebabkan kecelakaan tersebut,” ujar AKP Jumbadio.
Tim medis dari Puskesmas Pulau Panggung turut mengonfirmasi bahwa luka-luka korban konsisten dengan peristiwa terpeleset dan tidak mengarah pada tindak kriminal. Keluarga korban pun menerima penjelasan tersebut dan memutuskan untuk tidak melakukan autopsi. Mereka kemudian membuat surat pernyataan resmi dan jenazah diserahkan untuk proses pemakaman.
Penemuan ini sekaligus menjadi pengingat bagi warga, terutama keluarga yang memiliki anggota dengan kondisi kesehatan khusus, untuk meningkatkan pengawasan agar kejadian serupa dapat dicegah.
Kapolsek menutup pernyataannya dengan mengimbau masyarakat tetap waspada saat beraktivitas di area persawahan, terutama di sekitar irigasi yang kerap licin saat musim penghujan.***






