PANTAU LAMPUNG- Kapolres Aceh Tamiang, AKBP Muliadi, bersama Dirbinmas Polda Aceh Kombes Donny Siswoyo, melakukan penyisiran besar-besaran pada deretan mobil yang terendam dan terlantar akibat banjir di sepanjang jalur utama hingga SPBU Tanah Terban, Senin, 8 Desember 2025. Langkah ini dilakukan untuk memastikan kondisi lapangan tetap aman, sekaligus menjawab isu liar yang sempat membuat masyarakat panik: kabar palsu tentang adanya mayat di dalam kendaraan yang terjebak banjir.
Penyisiran dimulai sejak pagi dengan melibatkan puluhan personel, termasuk unsur kepolisian, BPBD, dan sejumlah awak media yang mengikuti langsung proses pemeriksaan. Setiap unit kendaraan diperiksa satu per satu, mulai dari bagian luar, kaca jendela, hingga interiornya, guna memastikan tidak ada hal mencurigakan atau keadaan darurat yang luput dari pantauan.
AKBP Muliadi menegaskan bahwa isu tentang mayat di dalam mobil adalah kabar bohong yang sengaja diperbesar melalui unggahan tidak bertanggung jawab di media sosial. Narasi yang menyebut adanya bau menyengat dari salah satu kendaraan pun dibantah tegas setelah dilakukan pengecekan langsung di lapangan.
“Setelah dilakukan penyisiran dari awal hingga SPBU Tanah Terban, semua kondisi mobil sudah kami cek. Tidak ada satupun mayat ditemukan, dan isu tentang bau menyengat itu tidak benar. Yang ada hanya bau lumpur akibat banjir,” ujarnya.
Ia menjelaskan bahwa banjir besar beberapa hari terakhir memang memaksa banyak pemilik kendaraan meninggalkan mobil mereka. Namun kondisi tersebut dimanfaatkan pihak-pihak tertentu untuk membuat kepanikan baru melalui informasi yang tidak terverifikasi.
Menurutnya, menyebarkan hoaks di situasi bencana bukan hanya berbahaya, tetapi juga dapat menghambat upaya penanggulangan banjir yang sedang dilakukan tim gabungan. Selain itu, kabar palsu seperti ini berpotensi menimbulkan keresahan, bahkan membuat warga enggan melaporkan kondisi sebenarnya di lapangan.
Kapolres juga mengimbau masyarakat untuk lebih bijak dalam mengonsumsi informasi, terutama yang beredar di media sosial. Setiap laporan dari masyarakat akan ditindaklanjuti secara cepat oleh pihak kepolisian.
“Kami mengajak warga untuk tidak mudah terpancing. Laporkan jika ada informasi penting, dan biarkan kami yang memverifikasi. Jangan sampai hoaks memperburuk keadaan ketika seluruh pihak sedang bekerja keras untuk pemulihan,” tegasnya.***







