PANTAU LAMPUNG— Puncak Milad Muhammadiyah ke-113 tahun 2025 di Ambarawa menjadi momen bersejarah yang berlangsung meriah dan penuh semangat kebersamaan. Acara yang digelar pada Sabtu–Minggu itu dipadati ribuan warga, tokoh masyarakat, serta keluarga besar Muhammadiyah dari berbagai wilayah di Kabupaten Pringsewu.
Kemeriahan acara semakin terasa dengan hadirnya Bupati Pringsewu H. Riyanto Pamungkas. Ia turut didampingi tokoh-tokoh penting seperti Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Lampung Prof. Dr. H. Sudarman, S.Ag, Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Pringsewu H. Giarto, M.Pd.I, jajaran Pimpinan Cabang Muhammadiyah Ambarawa, anggota DPRD Pringsewu Asa Atorida El Hakim, M.M dan Dedi Sutarno, S.Pd dari Fraksi PAN, serta pimpinan Aisyiyah Pringsewu.
Bupati Pringsewu dalam sambutannya memberikan apresiasi besar kepada Muhammadiyah atas kontribusinya dalam pembangunan daerah, terutama di bidang sosial, pendidikan, dan kesehatan.
“Sebagai Bupati, saya harus hadir untuk semua organisasi keagamaan seperti Muhammadiyah dan NU. Keduanya memiliki peran penting bagi kehidupan masyarakat. Muhammadiyah sudah terbukti memberikan kontribusi nyata dalam memajukan daerah ini,” ujarnya.
Ketua PDM Pringsewu H. Giarto menegaskan bahwa Milad ke-113 ini menjadi momentum memperkuat dakwah berkemajuan dan konsistensi Muhammadiyah dalam memberdayakan umat.
Sementara itu, Ketua PWM Lampung Prof. Sudarman menekankan pentingnya adaptasi gerakan Muhammadiyah terhadap perubahan zaman.
“Perubahan berjalan begitu cepat. Maka dakwah Muhammadiyah harus adaptif dan inovatif. Kita perlu memperkuat dakwah digital, pelayanan sosial, pemberdayaan ekonomi, dan pendidikan. Muhammadiyah Lampung harus terus menjadi pelopor dakwah pencerahan,” tegasnya.
Penasehat kegiatan, Dedi Sutarno, S.Pd., menyampaikan bahwa rangkaian acara Milad telah berlangsung sejak Jumat hingga Sabtu dengan berbagai kegiatan menarik. Mulai dari kemah pelajar Muhammadiyah se-Kabupaten Pringsewu yang diikuti siswa SD hingga SLTA, karnaval, pemeriksaan kesehatan gratis, hingga penyaluran 125 paket sembako Lazismu berisi beras, minyak, gula, tepung, sarden, susu Indomilk, dan mie instan.
Menurut Dedi, kegiatan kemah pelajar menjadi salah satu ikon utama Milad kali ini. Diselenggarakan selama tiga hari dua malam, kegiatan tersebut diharapkan mampu menanamkan nilai kebersamaan, disiplin, toleransi, serta semangat kebangsaan pada generasi muda Muhammadiyah.
Mengangkat tema “Membangun Kesejahteraan Bangsa”, Milad Muhammadiyah ke-113 juga menjadi ajang menggugah kesadaran generasi muda untuk memahami nilai perjuangan para pendahulu. Dedi mengingatkan pentingnya teladan tokoh besar Muhammadiyah, salah satunya Jenderal Sudirman.
“Jenderal Sudirman adalah contoh nyata perjuangan tanpa menyerah. Dalam keadaan sakit pun, beliau tetap memimpin perang melawan penjajah. Generasi muda harus belajar dari keteguhan dan kesabaran beliau,” ungkapnya.
Dedi juga menambahkan bahwa generasi Z saat ini dituntut untuk lebih kreatif, inovatif, dan melek digital agar mampu bersaing di era modern.
Milad Muhammadiyah ke-113 di Pringsewu bukan hanya menjadi perayaan sejarah panjang perjalanan organisasi, tetapi juga menjadi ruang refleksi, penguatan nilai, serta bukti bahwa Muhammadiyah tetap kokoh sebagai gerakan dakwah yang mencerahkan.***











