PANTAU LAMPUNG– Antusiasme warga Kecamatan Semaka membludak saat Polsek Semaka menggelar Pasar Murah pada Kamis pagi (13/11/2025). Kegiatan Gerakan Pasar Murah (GPM) ini berhasil menarik perhatian masyarakat hingga 400 warga tercatat membeli beras SPHP yang disediakan. Dalam waktu singkat, 2 ton beras SPHP habis diserbu warga, menunjukkan tingginya kebutuhan masyarakat akan bahan pokok yang terjangkau di tengah kenaikan harga menjelang akhir tahun.
Pasar murah digelar di beberapa titik strategis, termasuk Pekon Sedayu, Pekon Tugupapak, Pekon Srikaton, dan Pekon Sukaraja. Setiap warga dapat membeli beras SPHP dengan harga Rp57.500 per 5 kilogram, harga yang dianggap sangat bersahabat bagi masyarakat.
Kapolsek Semaka AKP Sutarto, S.H., menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari program Polri untuk membantu masyarakat sekaligus menjaga kestabilan harga bahan pokok. Menurut AKP Sutarto, kehadiran Polri dalam kegiatan ekonomi kerakyatan seperti ini tidak hanya membantu meringankan beban warga, tetapi juga menjadi ajang silaturahmi dan mempererat hubungan antara polisi dan masyarakat.
“Kami bekerja sama dengan Bulog menyiapkan total 2.000 kilogram beras SPHP. Alhamdulillah, seluruh beras habis terjual dan antusiasme masyarakat luar biasa,” kata AKP Sutarto, mewakili Kapolres Tanggamus AKBP Rahmad Sujatmiko, S.I.K., M.H.
Kegiatan pasar murah ini berlangsung dengan tertib dan lancar. Warga yang hadir menyambut positif kegiatan ini, bahkan berharap program serupa dapat digelar secara rutin, terutama di momen-momen kritis seperti menjelang akhir tahun atau saat harga kebutuhan pokok meningkat tajam.
Selain memberikan manfaat ekonomi langsung, kegiatan ini juga menunjukkan kepedulian Polri terhadap masyarakat di wilayah hukum Polsek Semaka. Upaya ini diharapkan dapat mendorong stabilitas harga bahan pokok sekaligus memberikan rasa aman dan nyaman bagi warga dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Polsek Semaka menegaskan, program pasar murah ini akan terus dilakukan secara berkala sebagai bentuk nyata dukungan Polri terhadap ekonomi kerakyatan di Kabupaten Tanggamus.***











