PANTAU LAMPUNG – Semangat olahraga dan kebanggaan daerah kian berkobar di ujung barat Pulau Jawa dan selatan Sumatera. Pemerintah Provinsi Lampung dan Pemerintah Provinsi Banten resmi memantapkan langkah besar untuk maju bersama menjadi tuan rumah Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Tahun 2032. Kedua provinsi ini siap membuktikan diri bahwa kolaborasi lintas pulau bisa melahirkan kekuatan baru dalam dunia olahraga nasional.
Komitmen besar ini ditegaskan langsung oleh Sekretaris Daerah Provinsi Lampung, Marindo Kurniawan, dalam audiensi bersama jajaran KONI Provinsi Banten di Ruang Kerja Sekdaprov, Rabu (12/11/2025). Dalam pertemuan yang berlangsung penuh optimisme itu, Marindo memastikan Pemprov Lampung siap “all out” mendukung seluruh tahapan persiapan pencalonan tuan rumah, baik dari sisi regulasi, pembentukan tim pelaksana lintas instansi, hingga dukungan anggaran.
“Kami tidak ingin hanya menjadi peserta, tetapi ingin menunjukkan keseriusan Lampung sebagai bagian dari sejarah besar PON 2032. SK tim pelaksana dan dukungan anggaran awal untuk periode Januari hingga Mei 2026 akan segera kami realisasikan,” tegas Marindo.
Audiensi tersebut juga menjadi ajang konsolidasi lanjutan setelah sebelumnya Penjabat Gubernur Lampung dan Penjabat Gubernur Banten menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) kerja sama. Pertemuan kali ini membahas langkah strategis untuk memperkuat posisi kedua daerah dalam proses seleksi yang kini telah dibuka oleh KONI Pusat sejak 1 November 2025 hingga 1 Mei 2026.
Plh. Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi Banten, Nanang Sutisna, mengungkapkan bahwa MoU tersebut akan diperbarui agar sesuai dengan tahapan administratif pencalonan yang ditetapkan oleh KONI Pusat. “Kami ingin memastikan bahwa seluruh persyaratan, baik teknis maupun administratif, sudah siap sejak dini. Banten dan Lampung memiliki kesamaan visi untuk membangun sport tourism yang berdampak ekonomi luas,” ujarnya.
Keseriusan kedua provinsi ini dibuktikan dengan penyetoran dana komitmen masing-masing sebesar Rp1 miliar sebagai biaya pendaftaran dan operasional awal. Dana tersebut akan digunakan untuk publikasi, promosi, serta kebutuhan teknis dalam tahap seleksi tuan rumah PON.
Menjelang Musyawarah Olahraga Nasional (Musornas) KONI Pusat pada Agustus 2026—momen penting penetapan tuan rumah—Lampung dan Banten akan memperkuat strategi komunikasi, membangun dukungan politik, serta menjalin hubungan intensif dengan KONI provinsi lain di seluruh Indonesia.
“Langkah kita sudah tepat. Sekarang tinggal menjaga konsolidasi dan menunjukkan keseriusan. Kita tidak sekadar mendaftar, tetapi berjuang total untuk menjadikan Lampung–Banten sebagai tuan rumah PON 2032,” tegas Sekdaprov Lampung penuh semangat.
Dari sisi teknis, sejumlah Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Lampung telah dilibatkan dalam tahap sinkronisasi. Wakil Ketua Umum II KONI Lampung, Riagus Ria, menjelaskan bahwa koordinasi tengah dilakukan dengan Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora), Bappeda, Dinas Cipta Karya, dan Biro Hukum Pemprov Lampung.
“Langkah ini penting agar seluruh pihak memiliki pemahaman dan pembagian tugas yang jelas. Mulai dari perencanaan fasilitas olahraga, infrastruktur pendukung, hingga kesiapan venue yang akan digunakan,” ujar Riagus.
Ia menambahkan bahwa dari total 43 cabang olahraga wajib di PON, Lampung telah memilih 20 cabang olahraga unggulan untuk dipertandingkan di wilayahnya. Pemilihan tersebut disesuaikan dengan kesiapan fasilitas dan potensi atlet yang dimiliki daerah.
Sementara itu, Banten juga tengah mempersiapkan venue unggulan, termasuk stadion dan arena olahraga baru yang akan dibangun secara bertahap hingga tahun 2030. Kolaborasi dua provinsi ini diharapkan tidak hanya menjadi proyek olahraga, tetapi juga sebagai ajang mempererat kerja sama antarwilayah serta meningkatkan daya tarik wisata olahraga (*sport tourism*).
Pertemuan ini dihadiri oleh sejumlah pejabat strategis, di antaranya Plh. Kadispora Banten Nanang Sutisna, Bidang Prestasi Dispora Banten Agus Sanjaya, Sekretaris Bappeda Sugeng, Kasi PUPR Regen, Wakil Ketua KONI Banten Ajat Sudrajat, serta Sekretaris Umum KONI Banten Tigar. Dari pihak Lampung hadir perwakilan dari Dispora, Bappeda, Dinas Kominfo, Dinas PKP dan Cipta Karya, Biro Pemerintahan dan Otonomi Daerah, serta Biro Hukum.
Dalam waktu dekat, Pemprov Lampung dan KONI akan menggelar pertemuan tingkat gubernur untuk mendeklarasikan secara resmi kesiapan Lampung–Banten sebagai calon tuan rumah PON XXI/2032. Deklarasi ini juga akan menjadi momentum memperkenalkan logo dan slogan resmi “PON 2032 Bersatu untuk Prestasi”, yang menggambarkan semangat kolaborasi dan persaudaraan dua daerah lintas pulau.
Jika berhasil menjadi tuan rumah, PON XXI/2032 akan menjadi sejarah baru bagi Indonesia. Untuk pertama kalinya, dua provinsi dari dua pulau berbeda menjadi tuan rumah bersama ajang olahraga nasional terbesar, membuka babak baru dalam sinergi pembangunan olahraga dan pariwisata nasional.***











