PANTAU LAMPUNG- Warga Dusun Wonokarto, Pekon Wonodadi Utara, Kecamatan Gadingrejo, Kabupaten Pringsewu, dibuat geger pada Minggu (2/11/2025) siang. Sekitar pukul 12.00 WIB, sebuah rumah kosong milik warga setempat bernama Hawawi Sujati alias Haoku (61) tiba-tiba dilalap si jago merah. Dalam hitungan menit, api menjalar ke seluruh bagian rumah dan menyebabkan kepulan asap tebal membumbung tinggi ke langit.
Menurut kesaksian warga, api pertama kali terlihat dari bagian tengah rumah yang sudah lama tidak ditempati. Salah seorang warga yang melintas melihat asap keluar dari jendela dan langsung berteriak meminta pertolongan. Teriakan itu sontak membuat warga sekitar berhamburan keluar rumah untuk membantu memadamkan api dengan alat seadanya—menggunakan ember, air sumur, hingga selang taman.
Namun upaya itu tak banyak membantu. Angin yang bertiup cukup kencang siang itu membuat api cepat merembet ke seluruh bagian bangunan yang sebagian besar terbuat dari kayu. Sekitar satu jam kemudian, tiga unit mobil pemadam kebakaran milik Pemkab Pringsewu tiba di lokasi bersama tim PLN yang segera memutus aliran listrik di sekitar rumah untuk mencegah kebakaran meluas.
Petugas pemadam kebakaran bersama warga akhirnya berhasil menjinakkan api sekitar pukul 13.00 WIB. Meski tidak ada korban jiwa, seluruh isi rumah beserta perabotan habis terbakar. Dinding, atap, dan jendela rumah tampak hangus, menyisakan puing-puing yang masih mengepulkan asap.
Kapolsek Gadingrejo, Iptu Sugianto, yang datang langsung ke lokasi membenarkan peristiwa tersebut. Ia menjelaskan bahwa hasil penyelidikan awal menunjukkan adanya indikasi kuat kebakaran disebabkan oleh korsleting listrik. “Dugaan sementara penyebab kebakaran adalah arus pendek listrik di salah satu kamar bagian tengah rumah. Rumah ini sudah lama tidak dihuni, sehingga besar kemungkinan terjadi gangguan pada instalasi listrik yang tidak terpantau,” ujarnya.
Polisi bersama petugas pemadam juga telah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) untuk memastikan sumber api. Dari hasil pendataan awal, kerugian akibat kebakaran ini diperkirakan mencapai sekitar Rp100 juta, mencakup bangunan rumah dan seluruh perabotan di dalamnya.
Sementara itu, pemilik rumah, Hawawi Sujati, yang tinggal di bangunan sebelah, hanya bisa pasrah menyaksikan rumahnya terbakar habis. Ia mengaku rumah tersebut memang sudah lama kosong dan jarang diperiksa kondisi kelistrikan maupun perabotannya. “Saya baru tahu setelah warga berteriak, api sudah besar sekali,” ujarnya dengan nada sedih.
Kapolsek Gadingrejo juga memberikan imbauan kepada masyarakat agar lebih waspada terhadap potensi kebakaran, terutama pada bangunan yang jarang ditempati. “Kami mengingatkan warga untuk rutin memeriksa instalasi listrik di rumah masing-masing. Jangan biarkan kabel atau peralatan listrik yang sudah rusak tetap tersambung. Untuk rumah kosong, sebaiknya aliran listrik dimatikan sementara waktu agar aman dari risiko korsleting,” tegasnya.
Hingga berita ini diturunkan, pihak kepolisian masih melakukan penyelidikan lanjutan untuk memastikan penyebab pasti kebakaran. Lokasi kejadian telah dipasangi garis polisi guna menghindari warga masuk ke area yang masih berasap dan berpotensi roboh. Musibah ini menjadi peringatan keras bagi masyarakat Pringsewu agar lebih waspada terhadap bahaya korsleting listrik yang sering kali memicu kebakaran besar tanpa disadari.
Peristiwa ini sekaligus menambah daftar panjang kasus kebakaran rumah akibat kelalaian instalasi listrik di Lampung sepanjang tahun 2025. Masyarakat diimbau untuk tidak menyepelekan pemeriksaan instalasi listrik, terutama di rumah-rumah kosong, gudang, dan bangunan lama yang tidak digunakan dalam waktu lama. Sebab, dari korsleting kecil, bisa saja muncul api besar yang memakan habis segalanya hanya dalam hitungan menit.***












