PANTAU LAMPUNG— Lapangan Futsal Three Angel di Kecamatan Teluk Betung Timur, Bandar Lampung, mendadak ramai dengan semangat muda yang membara. Bukan turnamen futsal yang sedang berlangsung, tapi sosialisasi Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang digelar oleh Badan Gizi Nasional (BGN) bareng Anggota Komisi IX DPR RI, Rahmawati Herdian. Acara ini jadi ajang seru untuk ngobrol santai tapi bermakna tentang pentingnya gizi dan bagaimana program MBG bisa jadi game-changer buat masa depan Indonesia.
Program MBG yang baru berjalan kurang dari setahun ini ternyata bukan sekadar bagi-bagi makanan bergizi. Lebih dari itu, program ini adalah misi besar untuk membangun generasi muda Indonesia yang sehat, cerdas, dan kuat menghadapi masa depan — sesuai dengan visi “Indonesia Emas 2045” dan Asta Cita Presiden Prabowo Subianto.
Dalam sambutannya, Rahmawati Herdian dengan penuh semangat menyampaikan bahwa keberhasilan program MBG nggak akan bisa tercapai tanpa dukungan masyarakat. “Pemerintah nggak bisa jalan sendiri. Semua pihak, mulai dari tenaga kesehatan, sekolah, orang tua, sampai masyarakat, punya peran penting. Ini bukan cuma soal makan, tapi soal masa depan anak-anak kita,” tegasnya.
Ia juga menambahkan bahwa program MBG punya dampak besar dalam menurunkan angka gizi buruk dan stunting. “Harapan saya, dari Lampung akan lahir generasi yang sehat, tangguh, dan bisa membanggakan bangsa. MBG adalah langkah awal menuju masa depan yang lebih cerah,” ujar Rahmawati yang disambut tepuk tangan peserta.
Dari sisi teknis, perwakilan Badan Gizi Nasional, Rieska Fajarmawati, S.IP., menjelaskan bahwa program MBG bukan hanya fokus pada pemenuhan gizi, tapi juga membuka peluang ekonomi lokal. “Setiap dapur MBG atau SPPG bekerja sama dengan para petani, nelayan, dan UMKM lokal sebagai penyedia bahan makanan. Jadi bukan cuma anak-anak yang dapat manfaatnya, tapi juga masyarakat sekitar yang ekonominya ikut bergerak,” jelas Rieska.
Menurutnya, sinergi antara sektor gizi dan ekonomi ini adalah kunci keberhasilan jangka panjang. “Kita ingin menciptakan sistem yang berkelanjutan. Masyarakat lokal ikut andil, ekonomi daerah tumbuh, dan anak-anak tumbuh dengan asupan bergizi,” tambahnya.
Camat Teluk Betung Timur, Bambang Heriyanto, juga ikut mengapresiasi langkah pemerintah yang membawa program MBG ke wilayahnya. Ia menilai program ini sebagai angin segar bagi masyarakat setempat. “Kita melihat langsung bagaimana program ini bukan hanya membantu keluarga kurang mampu, tapi juga memberi peluang kerja baru. Ini efek domino yang luar biasa,” ungkap Bambang.
Acara sosialisasi ini nggak cuma diisi dengan sambutan formal. Peserta juga diajak ikut sesi interaktif tentang pentingnya gizi seimbang dan cara mengolah makanan bergizi dari bahan lokal. Ada demo masak sederhana, diskusi santai dengan ahli gizi, sampai sesi tanya-jawab yang bikin suasana makin hidup.
Dengan vibe positif dan semangat kebersamaan, sosialisasi MBG di Lampung ini bukan cuma ajang edukasi, tapi juga pengingat bahwa perubahan besar dimulai dari hal kecil — seperti sepiring makanan bergizi.
Program MBG jelas bukan proyek musiman. Ini adalah investasi jangka panjang untuk masa depan Indonesia, di mana anak-anak tumbuh dengan sehat, ekonomi lokal berkembang, dan masyarakat bergerak maju bersama. Dari Lampung untuk Indonesia, semangat membangun generasi emas kini benar-benar terasa nyata.***








