PANTAU LAMPUNG – Transformasi digital berbasis kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI) memberikan tantangan sekaligus peluang besar bagi industri media. Menyadari hal tersebut, Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) mengangkat tema “Sovereign AI: Menuju Kemandirian Digital” dalam gelaran Indonesia Digital Conference (IDC) 2025 yang berlangsung di The Hub Epicentrum, Jakarta Selatan, pada 22–23 Oktober 2025.
Ketua Umum AMSI, Wahyu Dhyatmika, menegaskan bahwa AI kini tidak hanya mempermudah produksi konten, tetapi juga berpotensi mengancam eksistensi media itu sendiri. Berdasarkan riset yang dilakukan AMSI terhadap anggota-anggotanya, hampir 30 persen kunjungan ke situs media berasal dari crawler bot AI. Bot ini mengambil konten tanpa memberikan kompensasi, sementara media harus menanggung biaya redaksi dan server. Kondisi ini membuat nilai konten media menurun dan berpotensi mengganggu pendapatan iklan yang selama ini menjadi sumber utama finansial media.
“AI bisa memanfaatkan berita kita secara gratis. Sementara media harus mengeluarkan biaya produksi, sehingga nilai ekonomis berita menurun. Ini jelas ancaman eksistensi media digital saat ini,” ujar Wahyu, Rabu, 22 Oktober 2025.
Selain ancaman dari AI, pendapatan iklan media juga menghadapi tekanan. Sekitar 80 persen pendapatan media digital masih bergantung pada iklan pemerintah. Penurunan belanja iklan pemerintah berpotensi memukul kinerja media secara finansial. Hal ini diperparah dengan tren kreator konten yang memanfaatkan berita media secara gratis untuk menghasilkan konten monetisasi mereka sendiri, tanpa membayar media sebagai sumber asli.
Ketua Komisi Digital dan Sustainability Dewan Pers, Dahlan Dahi, menekankan bahwa perlindungan hukum terhadap karya jurnalistik menjadi langkah strategis untuk mempertahankan eksistensi media. “Solusinya adalah menempatkan karya jurnalistik sebagai karya yang dilindungi UU. Media harus mendapatkan hak atas kontennya agar tetap bisa beroperasi dan membayar redaksi,” jelas Dahlan.
Riset AMSI bersama Monash University menunjukkan bahwa sekitar 75 persen inovasi konten terjadi di sektor hulu, seperti storytelling, feature, jurnalisme data, dan produk-produk baru. Sementara itu, inovasi di sektor hilir masih rendah, sehingga media perlu memperkuat kapabilitas digital dan kreativitas konten untuk bersaing di era AI.
Indonesia Digital Conference 2025 juga menyoroti strategi kemandirian digital media, termasuk pengembangan produk berbasis AI yang tetap menghormati hak cipta, monetisasi konten, serta penguatan kapasitas jurnalis dalam menghasilkan konten berkualitas dan orisinal. Acara ini menghadirkan sesi panel, workshop, dan diskusi yang diikuti oleh praktisi media, akademisi, start-up teknologi, serta pembuat kebijakan.
National Sales Department Head Sinar Mas Land, Johan Triono, menyampaikan dukungannya terhadap AMSI dan media digital agar tetap bisa bertahan di tengah tekanan globalisasi dan disrupsi AI. “Kami berharap media digital Indonesia bisa mandiri dan inovatif, memanfaatkan teknologi tanpa kehilangan nilai jurnalistiknya,” ujar Johan.
Selain Sinar Mas Land, gelaran IDC dan AMSI Awards 2025 ini juga didukung oleh berbagai perusahaan besar, seperti PT Astra International Tbk, Djarum Foundation, PT Bank Negara Indonesia Tbk, PT Pertamina, PT Harita Nickel, PT Alam Tri Resources Indonesia Tbk, PT Telkom Indonesia Tbk, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk, PT Indofood Sukses Makmur, Mining Industry Indonesia (MIND ID), PT Perusahaan Listrik Negara, PT Merdeka Copper Gold Tbk, PT Bank Mandiri Tbk, PT Indosat Tbk, dan PT Bank Syariah Indonesia Tbk. Dukungan ini menjadi bukti nyata kolaborasi antara sektor media dan industri untuk menjaga ekosistem informasi yang sehat di era digital.
Dengan tema Sovereign AI, IDC 2025 mendorong media untuk membangun kemandirian digital melalui pemanfaatan teknologi AI yang etis, perlindungan konten, serta diversifikasi sumber pendapatan. Konferensi ini diharapkan menjadi tonggak penting dalam menghadapi krisis media, sekaligus membuka peluang bagi media untuk tumbuh secara inovatif di era transformasi digital global.***












