PANTAU LAMPUNG- Pemerintah Kabupaten Tanggamus bersama Save The Children resmi membuka kegiatan Studi Baseline Program KREASI yang bertujuan meningkatkan kualitas pendidikan secara holistik di wilayah ini. Acara pembukaan dilaksanakan di Ruang Rapat Bapperida Kabupaten Tanggamus dan dibuka oleh Asisten Perekonomian dan Pembangunan, Hendra Wijaya.
Program KREASI (Kualitas dan Relevansi Pendidikan Anak Indonesia) merupakan inisiatif kolaboratif antara lembaga non-pemerintah, pemerintah daerah, dan berbagai pemangku kepentingan pendidikan. Fokus utama program ini adalah memahami kondisi pendidikan dasar secara menyeluruh di kabupaten Tanggamus, termasuk proses pembelajaran, keterlibatan guru, partisipasi orang tua, serta kolaborasi antar-stakeholder yang terkait.
Hendra Wijaya menyampaikan bahwa Studi Baseline ini menjadi langkah strategis sebelum pelaksanaan program intervensi, agar setiap kebijakan dan kegiatan dapat disesuaikan dengan kebutuhan nyata di lapangan. “Studi Baseline Program KREASI ini merupakan kerjasama Save The Children yang melibatkan Pemerintah Daerah dan pihak non pemerintah. Tujuannya adalah untuk meningkatkan kualitas pendidikan secara holistik di Kabupaten Tanggamus,” ujar Hendra.
Proses pengumpulan data dijadwalkan berlangsung selama empat hari, mulai 21 hingga 24 Oktober 2025. Dalam periode ini, tim pelaksana akan melakukan wawancara mendalam dengan guru dan kepala sekolah, diskusi kelompok terpumpun dengan berbagai pihak, serta observasi langsung proses pembelajaran di sekolah-sekolah sasaran. Ahmad M. Prasetyo, perwakilan KREASI, menjelaskan bahwa metode ini dirancang untuk menghasilkan data yang akurat dan komprehensif.
“Data yang dikumpulkan akan menjadi basis bagi pelaksanaan program intervensi yang lebih efektif. Kami ingin memastikan setiap kegiatan yang dijalankan benar-benar sesuai dengan kebutuhan sekolah, guru, dan siswa,” jelas Ahmad.
Kegiatan ini dihadiri oleh berbagai pihak penting di bidang pendidikan, termasuk pejabat Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait, Ketua LP Ma’arif NU Tanggamus, Persatuan Guru NU, STIT Tanggamus, PGRI Kabupaten Tanggamus, kelompok kerja guru TK dan SD, kepala sekolah dari Kecamatan Bulok, serta forum madrasah swasta. Kehadiran mereka menjadi bukti komitmen bersama untuk mendorong pendidikan berkualitas di daerah.
Selain itu, program ini juga menekankan pada peningkatan kapasitas guru dan peningkatan kolaborasi antara sekolah, orang tua, dan masyarakat. Dengan pendekatan ini, diharapkan proses pembelajaran dapat lebih efektif, kreatif, dan relevan dengan kebutuhan siswa saat ini.
Hendra menegaskan, keberhasilan Program KREASI tidak hanya diukur dari jumlah sekolah yang terlibat, tetapi juga dari kualitas pembelajaran, peningkatan kompetensi guru, dan keterlibatan masyarakat dalam mendukung pendidikan anak. “Studi Baseline ini menjadi pondasi untuk program jangka panjang, agar setiap anak di Tanggamus mendapatkan pendidikan yang layak, bermutu, dan berdaya saing,” pungkasnya.***