PANTAU LAMPUNG– Gerakan Ayo Kuliah (GAK) kembali menggelar kegiatan inspiratif bagi mahasiswa baru angkatan 2025 yang berasal dari Keluarga Penerima Manfaat (KPM) Program Keluarga Harapan (PKH) di Provinsi Lampung. Kegiatan bertempat di Ballroom Masjid Raya Al Bakrie, Bandar Lampung, menghadirkan 35 mahasiswa baru yang mendapat pembekalan motivasi, sosialisasi, dan penguatan spiritual untuk menumbuhkan kecintaan terhadap Masjid serta mendorong semangat melanjutkan pendidikan tinggi.
Slamet Riyadi, founder GAK, menyampaikan apresiasi tinggi kepada Yayasan Bakrie Amanah (YBA) dan manajemen Masjid Raya Al Bakrie atas dukungannya. “Kami ucapkan terima kasih setulusnya sehingga acara ini berjalan sukses dan lancar. Kegiatan ini diawali dengan Sholat Dhuha bersama, sebagai penguatan nilai spiritual bagi mahasiswa baru, sekaligus menumbuhkan kedekatan dan kecintaan mereka terhadap Masjid,” ujar Slamet.
Lebih lanjut, Slamet yang juga alumni Beasiswa S2 Bakrie Graduate Fellowship (BGF) Universitas Lampung 2011 menekankan bahwa keberhasilan Lampung dan Indonesia dalam mencapai visi Indonesia Emas 2045 sangat bergantung pada Indeks Pembangunan Manusia (IPM). “Kami sebagai bagian dari masyarakat ingin berkontribusi dengan mendorong anak-anak KPM PKH melanjutkan pendidikan tinggi. Pilihan lokasi di Masjid Raya Al Bakrie juga strategis, agar mereka tidak hanya cerdas secara akademik, tetapi juga dekat dan mencintai nilai-nilai spiritual,” tambahnya.
Rustam Fauzi, perwakilan Manajemen Masjid Raya Al Bakrie, menyatakan kebanggaannya terhadap inisiatif GAK. “Beberapa komunitas anak muda di Lampung telah memanfaatkan Masjid untuk kegiatan pendidikan dan sosial. GAK menjadi contoh nyata, menjadikan Masjid bukan sekadar tempat ibadah, tetapi juga sebagai pusat pendidikan dan pemberdayaan masyarakat,” ungkap Rustam.
Sejak 2017 hingga 2025, program GAK telah membantu 969 anak KPM PKH di Lampung melanjutkan pendidikan tinggi. Banyak di antaranya telah menempuh jenjang S2 melalui Beasiswa LPDP Kemenkeu RI, berkarier sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN), anggota TNI, hingga menjadi pendamping sosial PKH di Kementerian Sosial RI. Program ini menjadi jembatan penting dalam mengangkat generasi muda dari kondisi ekonomi terbatas menuju kemandirian dan prestasi akademik.
Selain kegiatan motivasi, GAK juga memberikan pendampingan personal dan mentoring untuk membantu mahasiswa baru menyesuaikan diri dengan lingkungan akademik, mengembangkan soft skill, dan membangun jaringan sosial yang positif. Kegiatan ini turut melibatkan alumni GAK yang telah sukses di berbagai bidang sebagai narasumber dan mentor, sehingga peserta dapat melihat contoh nyata keberhasilan dari program ini.
Slamet Riyadi menegaskan, “Kita ingin memastikan setiap mahasiswa PKH tidak hanya berhasil di akademik, tetapi juga memiliki karakter kuat, peduli pada lingkungan, dan mampu memberi kontribusi positif bagi masyarakat Lampung. Masjid menjadi simbol dan pusat pendidikan spiritual yang menguatkan nilai-nilai ini.”
Dengan kombinasi motivasi akademik, penguatan spiritual, dan pembekalan soft skill, Gerakan Ayo Kuliah menegaskan perannya sebagai salah satu program pemberdayaan anak muda Lampung yang berdampak nyata, membuka jalan generasi penerus yang cerdas, religius, dan produktif.***