PANTAU LAMPUNG– Pemerintah Provinsi Lampung melalui Dinas Bina Marga dan Bina Konstruksi (BMBK) sedang melakukan gebrakan baru untuk mempercantik infrastruktur jembatan di wilayahnya. Sebanyak 27 jembatan di jalur strategis, termasuk Kabupaten Pesawaran dan Kota Bandarlampung, kini tampil lebih estetik dan fotogenik, siap menjadi daya tarik wisata baru bagi pengunjung.
Langkah ini bukan sekadar soal fungsi jembatan sebagai penghubung antar wilayah, tapi juga sebagai ikon visual yang mampu memperkuat identitas daerah sekaligus mendorong geliat ekonomi lokal. Setiap jembatan kini dihiasi dengan cat warna-warni, lampu hias, serta ornamen khas lokal yang menambah nilai estetika dan membuatnya lebih instagramable bagi wisatawan dan masyarakat setempat.
Kepala Dinas BMBK Provinsi Lampung, M. Taufiqullah, menegaskan, “Jembatan bukan hanya penghubung fisik, tapi simbol keterhubungan budaya, ekonomi, dan pariwisata. Dengan wajah baru yang lebih ramah dan menarik, jembatan-jembatan ini siap menyambut wisatawan yang datang ke Lampung.”
Menurut Taufiqullah, langkah ini diambil tidak hanya untuk mempercantik kota, tetapi juga meningkatkan kenyamanan dan keselamatan pengguna jembatan. Selain itu, jembatan yang diperbaharui menjadi jalur vital yang menghubungkan daerah penghasil dengan pusat pasar, serta akses menuju destinasi wisata unggulan seperti Pantai Kiluan, Tanggamus, dan kawasan wisata di Kota Bandarlampung. Dengan kondisi infrastruktur yang baik, distribusi barang, mobilitas warga, serta kunjungan wisatawan dapat berlangsung lebih lancar dan aman.
Tahun 2025, perbaikan dan pemeliharaan jembatan difokuskan pada 27 unit, dengan rincian 23 jembatan di Kabupaten Pesawaran dan 4 unit di Kota Bandarlampung. Kepala UPTD 1 Dinas BMBK Lampung, Ahmad Barden, menjelaskan, kegiatan ini mencakup pengecatan, pembersihan atas dan bawah jembatan, penggantian loneng, railing, tiang sandaran, serta tembok yang rusak akibat tabrakan kendaraan maupun dampak alam.
Hingga saat ini, tiga jembatan telah rampung diperbaiki, yakni Box Kota Karang di Jalan RE Martadinata, Teluk Betung, Bandarlampung; Jembatan Way Hanura 1; dan Jembatan Way Sukamarga II di Kabupaten Pesawaran. Setelah itu, pemeliharaan rutin akan dilanjutkan pada 24 jembatan lainnya. Ahmad Barden menekankan bahwa kegiatan ini bagian dari komitmen membangun dari pinggiran, memperkuat konektivitas, dan memastikan pembangunan dirasakan secara merata oleh masyarakat.
Selain fungsi estetika dan pariwisata, langkah ini diharapkan membuka peluang usaha baru, meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan, serta mempercepat pertumbuhan ekonomi di daerah. Masyarakat setempat juga antusias menyambut transformasi jembatan-jembatan ini, yang kini tidak hanya sebagai akses transportasi tetapi juga sebagai landmark baru yang menarik untuk difoto dan dibagikan di media sosial.***