PANTAU LAMPUNG– Dunia pendidikan kembali menjadi sorotan ketika Wakil Gubernur Lampung, Jihan Nurlela, menerima kunjungan Pengurus Besar Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) di ruang kerjanya, Rabu (24/9/2025). Pertemuan penting ini bukan sekadar silaturahmi, melainkan pembahasan serius mengenai arah pembangunan pendidikan di Lampung, khususnya soal kesejahteraan guru dan peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM).
Dalam pertemuan tersebut, Jihan menegaskan bahwa pemerintah daerah memiliki tanggung jawab besar untuk mencerdaskan kehidupan bangsa. “Pemerintah Provinsi Lampung memiliki tanggung jawab dalam mencerdaskan anak bangsa. Kami terus berupaya agar akses pendidikan semakin terbuka, termasuk pembebasan iuran komite di sekolah, serta mendukung program peningkatan kompetensi guru,” kata Jihan dengan penuh keyakinan.
Jihan menekankan bahwa guru adalah pilar utama pendidikan. Menurutnya, tanpa tenaga pendidik yang sejahtera dan berkualitas, mustahil mencetak generasi unggul. Karena itu, isu kesejahteraan dan peningkatan kapasitas guru menjadi fokus utama pemerintah. Selain melalui alokasi anggaran pendidikan, Pemprov Lampung juga berkomitmen untuk membuka ruang kolaborasi dengan berbagai pihak. “Guru adalah ujung tombak pendidikan. Karena itu, isu kesejahteraan dan peningkatan kualitas guru tidak boleh diabaikan,” tambahnya.
Pertemuan ini juga membahas program kampanye pendidikan bermutu yang digagas Pemprov Lampung. Program tersebut diharapkan mampu memperkuat sinergi antara pemerintah dan PGRI dalam memperjuangkan kualitas pendidikan. Kolaborasi ini dinilai penting untuk menghadapi tantangan global sekaligus mempercepat pencapaian target Indonesia Emas 2045.
Dari pihak PGRI, perwakilan Pengurus Besar, Dian Masunah, menyampaikan apresiasi terhadap komitmen Pemprov Lampung. Ia mengungkapkan bahwa PGRI kini tengah menjalankan kampanye global bersama Persatuan Guru Dunia. Fokus kampanye ini adalah mendorong pemerintah di berbagai daerah untuk mengalokasikan anggaran pendidikan secara memadai dan tepat sasaran. “Pendidikan berkualitas untuk semua adalah syarat utama mewujudkan Indonesia Emas 2045. Karena itu, penting agar anggaran yang ada benar-benar tepat sasaran,” tegas Dian.
Lebih lanjut, Dian menjelaskan bahwa Lampung menjadi salah satu dari enam provinsi di Indonesia yang dikunjungi dalam rangka sosialisasi rekomendasi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) tentang profesi guru. Rekomendasi ini menekankan bahwa guru tidak hanya berperan sebagai pengajar, tetapi juga agen perubahan dalam pembangunan berkelanjutan. Hal ini sekaligus menjadi pengingat bahwa profesi guru harus terus diperkuat dan dihargai secara layak.
Menutup pertemuan, Wagub Jihan menegaskan bahwa meski masih menghadapi keterbatasan fiskal, Pemprov Lampung tidak akan tinggal diam. “Kami sadar masih ada keterbatasan. Namun pemerintah tidak tinggal diam. Berbagai regulasi dan program sedang diupayakan untuk memastikan guru-guru di Lampung mendapat perhatian layak,” ujarnya.
Pertemuan ini menjadi momentum penting yang menegaskan kembali bahwa pendidikan adalah investasi jangka panjang. Dukungan kepada guru bukan sekadar kewajiban moral, tetapi juga strategi penting untuk mencetak generasi penerus bangsa yang unggul. Dengan adanya sinergi antara pemerintah dan PGRI, diharapkan Lampung mampu menjadi contoh daerah yang serius dalam memperjuangkan kesejahteraan guru dan kualitas pendidikan.***












