PANTAU LAMPUNG– Pemerintah Provinsi Lampung terus menegaskan komitmennya untuk pemerataan pendidikan hingga ke wilayah terpencil, salah satunya melalui revitalisasi SMAN Pulau Legundi di Kecamatan Punduh Pedada, Kabupaten Pesawaran. Kunjungan kerja yang dilakukan pada Rabu, 24 September 2025, menandai peletakan batu pertama pembangunan gedung baru sekaligus rehabilitasi ruang kelas sekolah tersebut. Langkah ini menjadi bukti nyata kepedulian Pemprov Lampung di bawah kepemimpinan Gubernur Rahmat Mirzani Djausal terhadap pendidikan berkualitas bagi seluruh lapisan masyarakat.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Lampung, Thomas Amirico, menyampaikan bahwa pembangunan ini bertujuan memberikan harapan baru bagi anak-anak di Pulau Legundi. “Kami ingin memastikan mereka mendapatkan akses pendidikan yang layak dan berkualitas. Dengan fasilitas yang memadai, siswa di wilayah kepulauan bisa menikmati proses belajar yang optimal dan setara dengan siswa di daratan utama,” ujarnya. Thomas juga memberikan motivasi kepada tenaga pendidik dan siswa agar terus bersemangat dalam meningkatkan mutu belajar, menegaskan bahwa pemerataan pendidikan tetap menjadi fokus utama Pemprov Lampung.
Program-program prioritas telah disiapkan untuk mendukung kualitas pendidikan, termasuk penempatan guru unggulan melalui program Lampung Mengajar. Sebanyak 117 guru berprestasi ditempatkan di sekolah-sekolah 3T (tertinggal, terdepan, terluar), termasuk wilayah kepulauan di Pesawaran. “Langkah ini diharapkan meningkatkan kualitas pengajaran dan memperkecil kesenjangan pendidikan antara pulau dan daratan,” tambah Thomas.
Selain itu, pemerintah juga menekankan pendidikan non-formal melalui lembaga PKBM yang menampung anak-anak putus sekolah, serta peluncuran Sekolah Rakyat yang memfasilitasi siswa kurang mampu dan mereka yang terhambat jarak. Tahun 2025 ini, revitalisasi menyasar 86 satuan pendidikan termasuk SMA, SMK, dan SLB, sebagai bagian dari strategi jangka panjang untuk meningkatkan mutu fasilitas pendidikan di seluruh Provinsi Lampung.
Kebijakan lain yang turut mendukung adalah pembebasan biaya pendidikan bagi puluhan ribu siswa di enam kabupaten, serta penghapusan praktik penahanan ijazah di sekolah negeri. Kebijakan ini dianggap sebagai langkah strategis untuk meratakan akses pendidikan dan mendorong kesetaraan kesempatan belajar bagi semua lapisan masyarakat, khususnya di wilayah kepulauan dan terpencil.
Dalam kunjungan ke Pulau Legundi, Kadisdikbud didampingi sejumlah pejabat, termasuk Kabid GTK, Kabid Pembinaan dan Ketenagaan, Kepala Cabang Dinas Wilayah II, serta kepala-kepala sekolah setempat. Kehadiran mereka disambut hangat oleh pihak sekolah dan masyarakat, yang menyatakan harapan besar agar revitalisasi ini mampu membawa dampak positif jangka panjang, tidak hanya dari sisi infrastruktur tetapi juga pada kualitas pendidikan, motivasi siswa, dan perkembangan kemampuan guru.
Pembangunan ini juga diharapkan mampu mendorong partisipasi masyarakat dalam mendukung pendidikan. Dengan fasilitas modern dan guru berkualitas, anak-anak di Pulau Legundi memiliki kesempatan yang sama untuk mengembangkan potensi akademik dan non-akademik mereka. Kegiatan belajar mengajar yang nyaman, aman, dan inspiratif diyakini akan meningkatkan prestasi siswa dan membuka jalan bagi generasi muda pulau untuk bersaing di tingkat provinsi maupun nasional.
Revitalisasi SMAN Pulau Legundi bukan hanya simbol pembangunan fisik, tetapi juga perwujudan visi Pemprov Lampung dalam membangun ekosistem pendidikan yang inklusif, merata, dan berkelanjutan. Dengan langkah strategis ini, diharapkan Kabupaten Pesawaran dapat menjadi contoh bagi wilayah kepulauan lainnya dalam menghadirkan pendidikan berkualitas bagi seluruh anak bangsa.***