PANTAU LAMPUNG– Semangat gotong royong kembali menggema di Kabupaten Tanggamus. Senin (22/9/2025), pemerintah bersama masyarakat melepas tim Ekspedisi Perbaikan Jembatan Gantung Tampang Muda di Kecamatan Pematang Sawa. Jembatan yang selama ini menjadi nadi transportasi warga, terutama para pelajar, kini tengah diperjuangkan agar kembali kokoh dan aman dilintasi.
Kerusakan jembatan yang parah dalam beberapa bulan terakhir membuat aktivitas warga lumpuh. Lantai kayu yang lapuk dan tali penopang yang melemah menjadi ancaman nyata setiap kali jembatan dilalui. Tak heran, video kondisi jembatan yang memprihatinkan ini sempat viral di media sosial dan menuai simpati publik.
Melihat kondisi tersebut, Gubernur Lampung Rahmat Mirzani Djausal bersama Bupati Tanggamus Moh. Saleh Asnawi turun tangan. Keduanya langsung menginisiasi aksi gotong royong untuk memperbaiki jembatan. Langkah ini melibatkan seluruh unsur, mulai dari TNI/Polri, organisasi pencinta alam, mahasiswa, pelajar, hingga masyarakat sekitar.
Vertical Rescue Indonesia (VRI) Regional Lampung menjadi motor teknis dalam ekspedisi ini. Dengan keahlian mereka di bidang perbaikan jembatan dan medan ekstrem, VRI ditargetkan menyelesaikan perbaikan sebelum akhir September 2025. Target ini penting agar akses anak-anak sekolah kembali terbuka tanpa ancaman bahaya.
Wakil Bupati Agus Suranto, mewakili Bupati Saleh Asnawi, memimpin langsung pelepasan tim ekspedisi di Rumah Dinas Wakil Bupati. Dalam sambutannya, ia menekankan arti penting gotong royong dalam membangun konektivitas daerah.
“Perbaikan jembatan ini bukan hanya proyek infrastruktur, tetapi bentuk nyata kepedulian bersama untuk masa depan anak-anak kita. Pemerintah, relawan, komunitas, hingga sektor swasta ikut bergandeng tangan,” ujar Agus penuh semangat.
Warga Tampang Muda menyambut hangat ekspedisi ini. Bagi mereka, jembatan bukan sekadar jalan penghubung, melainkan urat nadi kehidupan. Dari akses pendidikan, distribusi hasil tani, hingga pelayanan kesehatan, semua bergantung pada keberadaan jembatan.
Ekspedisi Jembatan Gantung Tampang Muda menjadi bukti bahwa kekuatan solidaritas mampu menjawab persoalan di tengah keterbatasan. Lebih dari sekadar menyambung dua tepi sungai, jembatan ini menyambung harapan warga akan masa depan yang lebih baik.***