PANTAU LAMPUNG – Upaya Pemerintah Provinsi Lampung dalam mewujudkan masyarakat sehat dan bebas dari gizi buruk kembali mendapat perhatian serius. Jumat (19/9/2025), Wakil Gubernur Lampung Jihan Nurlela, bersama Bupati Lampung Utara Hamartoni Ahadis, meresmikan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Yayasan Al Hidayah Mashumiyah Dapur Tulus Hati di Desa Mulyorejo II, Lampung Utara.
Peresmian ini menandai langkah strategis Lampung dalam mendukung program nasional Makan Bergizi Gratis (MBG) yang menjadi prioritas utama Presiden. SPPG di Desa Mulyorejo II diharapkan menjadi dapur harapan bagi siswa sekolah dan ibu hamil agar dapat mengakses makanan sehat, bergizi, dan higienis.
Dalam kunjungannya, Wagub Jihan meninjau secara langsung sarana dan prasarana yang ada, mulai dari ruang memasak, fasilitas penyimpanan bahan makanan, hingga sistem pengemasan yang telah disiapkan. Ia memastikan seluruh proses telah sesuai standar kesehatan agar makanan yang diberikan benar-benar aman dan berkualitas.
“Lampung saat ini menjadi provinsi nomor satu sasaran utama program MBG secara nasional. Kita juga berada di posisi keempat terbanyak dalam pembentukan SPPG. Ini membuktikan komitmen kita dalam mendukung generasi sehat dan cerdas,” tegas Jihan Nurlela.
Selain meresmikan dapur gizi, kegiatan dilanjutkan dengan kunjungan ke Pelayanan Sosial Jejaring Masyarakat (Yansos Jejama) di Balai Desa Mulyorejo II. Program strategis ini menghadirkan layanan terpadu berupa pemeriksaan kesehatan gratis, pendampingan sosial, hingga pemberian alat bantu untuk masyarakat rentan, khususnya penyandang disabilitas.
Jihan menekankan bahwa lebih dari 2 persen penduduk Lampung adalah penyandang disabilitas yang harus mendapatkan hak setara. “Kami ingin penyandang disabilitas memperoleh akses yang sama dalam bidang ekonomi, pekerjaan, pendidikan, hingga pelayanan kesehatan. Tidak boleh ada yang tertinggal,” ujarnya di hadapan masyarakat desa.
Menurutnya, Yansos Jejama bukan sekadar program sosial, melainkan bentuk nyata sinergi lintas sektor antara pemerintah, masyarakat, pelaku usaha, hingga akademisi untuk membangun jaringan sosial yang lebih kuat. “Ini bukan akhir, justru awal dari perjalanan panjang membangun Lampung yang inklusif dan adil,” tambahnya.
Bupati Lampung Utara Hamartoni Ahadis turut memberikan apresiasi terhadap langkah ini. Ia berharap keberadaan SPPG dan program Yansos Jejama bisa direplikasi di desa-desa lain di wilayah Lampung Utara, bahkan meluas ke seluruh kabupaten di provinsi Lampung. “Semakin banyak masyarakat yang terlibat, semakin besar pula dampak yang bisa kita rasakan bersama,” kata Hamartoni.
Kegiatan ini menegaskan arah pembangunan Provinsi Lampung yang menitikberatkan pada dua aspek penting: peningkatan kualitas gizi masyarakat serta penguatan layanan sosial yang inklusif. Dengan adanya SPPG dan Yansos Jejama, diharapkan masalah gizi buruk dapat ditekan, sementara masyarakat rentan seperti penyandang disabilitas mendapatkan perhatian khusus dari pemerintah.
Komitmen Pemprov Lampung dalam memperluas layanan sosial dan kesehatan ini juga menjadi bukti bahwa pembangunan daerah bukan hanya soal infrastruktur fisik, tetapi juga pembangunan manusia yang sehat, produktif, dan berdaya saing. Desa Mulyorejo II kini menjadi saksi lahirnya sebuah langkah penting menuju Lampung yang lebih sejahtera dan berkeadilan sosial.***