PANTAU LAMPUNG– Ajang kreativitas paling bergengsi di dunia konten kreator muda Lampung resmi mencapai puncaknya. Gebyar Lomba Video Pendek Ikatan Jurnalis Provinsi (IJP) Lampung 2025 menobatkan Fatan Aja, pelajar berbakat dari SKM Muhammadiyah Kota Agung, sebagai juara pertama. Dengan total nilai spektakuler 192 poin, Fatan mengungguli ratusan peserta lain dari berbagai daerah yang berkompetisi dalam tema besar “Inspirasi Digital Lampung Maju Menuju Indonesia Emas”.
Pengumuman pemenang berlangsung di Balai Keratun, Kantor Pemerintah Provinsi Lampung, Senin 15 September 2025. Suasana acara meriah, penuh semangat anak muda dan kehangatan dukungan keluarga serta guru pendamping. Para peserta, mulai dari pelajar, mahasiswa, hingga masyarakat umum, memadati ruangan dengan antusiasme tinggi. Sorak tepuk tangan membahana ketika nama Fatan Aja disebut sebagai peraih gelar juara utama.
Ganjar Jationo, Kepala Dinas Kominfo dan Informatika (Diskominfotik) Provinsi Lampung yang hadir mewakili Gubernur, memberikan apresiasi mendalam terhadap keberanian dan kreativitas generasi muda. Dalam sambutannya, Ganjar menekankan pentingnya peran masyarakat, khususnya anak muda, di era digital saat ini. “Konten kreator bukan sekadar profesi, tetapi agen perubahan. Kreativitas anak muda seperti yang kita saksikan hari ini adalah kunci mempromosikan pembangunan dan kemajuan Lampung menuju Indonesia Emas,” ujarnya disambut tepuk tangan meriah.
Ketua IJP Lampung, Abung Mamasa, menyampaikan bahwa lomba ini adalah langkah awal dari program kerja IJP periode 2025–2028. Ia berkomitmen menghadirkan lebih banyak ajang serupa yang menantang kreativitas dan menyalurkan potensi generasi muda Lampung. “Kami ingin melahirkan bibit-bibit kreatif yang mampu membawa nama Lampung ke kancah nasional bahkan internasional. Ini bukan sekadar kompetisi, tetapi juga upaya bersama jurnalis dan pemerintah dalam memajukan daerah melalui karya,” kata Abung penuh optimisme.
Fatan Aja, sang juara, mengaku terinspirasi membuat video yang menyoroti semangat gotong royong masyarakat Lampung dalam menggerakkan pembangunan berbasis teknologi. Video berdurasi lima menit karyanya menonjolkan kekayaan budaya lokal yang berpadu dengan inovasi digital. Karya tersebut dinilai juri mampu memadukan pesan inspiratif, kualitas sinematografi, dan kreativitas visual yang memukau. “Saya ingin menunjukkan bahwa teknologi bisa selaras dengan kearifan lokal. Lampung punya potensi besar jika generasi mudanya terus berinovasi,” ungkap Fatan setelah menerima piala kemenangan.
Selain Fatan, deretan pemenang lain yang turut mendapat sorotan adalah Rikya Koza sebagai juara kedua dengan 170 poin, Yogas Ramadan di posisi ketiga dengan 147 poin, dan Safira Ratu Balqis sebagai juara keempat dengan 140 poin. Kategori harapan diraih SDN 1 Langkapura dengan 108 poin, menunjukkan bahwa semangat kreativitas tidak mengenal batas usia. Para pemenang menerima hadiah berupa uang pembinaan, sertifikat, serta peluang untuk memamerkan karya mereka di berbagai platform digital dan pameran kreatif yang akan digelar IJP Lampung.
Tak hanya soal lomba, acara ini juga menjadi ajang pertemuan para kreator muda, jurnalis, dan praktisi digital. Diskusi singkat tentang tren konten kreatif dan workshop mini yang digelar di sela-sela acara menjadi daya tarik tambahan. Banyak peserta memanfaatkan kesempatan untuk berbagi ide, memperluas jaringan, dan mendapatkan masukan dari para juri yang berpengalaman di dunia media.
Keberhasilan Gebyar IJP Lampung 2025 membuktikan bahwa Lampung memiliki sumber daya muda yang siap bersaing di era digital. Pemerintah daerah bersama IJP berkomitmen menjadikan kegiatan ini sebagai agenda tahunan, mendorong lahirnya karya-karya baru yang mampu mengangkat citra Lampung sebagai pusat kreativitas dan inovasi. Dengan dukungan penuh dari berbagai pihak, tak menutup kemungkinan para talenta muda Lampung akan menorehkan prestasi hingga tingkat nasional dan internasional.***