PANTAU LAMPUNG – Pembersihan material pasca-banjir di rumah warga terdampak di Desa Sukajaya Lempasing, Kecamatan Teluk Pandan, Pesawaran, terus dikebut oleh aparat desa bersama warga dan instansi terkait. Meski demikian, pemerintah desa kembali mengimbau pengusaha maupun perusahaan yang memiliki lahan di wilayah tersebut untuk turut ambil bagian dalam meringankan beban korban bencana.
Kepala Desa Sukajaya Lempasing, Edy Susanto, menekankan pentingnya keterlibatan sektor swasta melalui program tanggung jawab sosial perusahaan atau Corporate Social Responsibility (CSR). “Kami meminta pengusaha peduli terhadap lingkungan dan warga terdampak banjir. Hingga hari kelima pembersihan berlangsung di RT 04 Dusun 02, kami juga menyalurkan paket bantuan beras sebanyak 500 kg dari Pemkab Pesawaran,” ujar Edy, Rabu, 3 September 2025.
Proses pembersihan melibatkan seluruh aparatur desa dan masyarakat setempat, dengan dukungan personil dari BPBD, Dinas Lingkungan Hidup, Damkar, dan Dinas PU PR. Beberapa alat berat, seperti ekskavator, satu unit mobil angkut sampah, dan satu unit mobil damkar, diterjunkan untuk mempercepat proses pembersihan rumah dan lingkungan. Fokus kegiatan ini adalah Dusun 02, 05, 06, dan 08, yang mengalami dampak banjir paling parah.
Edy menambahkan, partisipasi pengusaha dalam kegiatan pasca-banjir ini sangat penting untuk menunjukkan kepedulian sosial nyata. “CSR menjadi salah satu aspek penting dalam pengembangan bisnis di Desa Sukajaya Lempasing. Saat ini baru satu pihak swasta yang membantu pengerukan siring di Aryo Jipang, sisanya kami masih menunggu kontribusi dari pengusaha lain,” jelasnya. Ia berharap kepedulian ini tidak hanya datang dari pemerintah daerah, tetapi juga dari seluruh pihak yang memiliki tanggung jawab sosial terhadap lingkungan sekitar.
Kepala BPBD Pesawaran, Sopyan Agani, menjelaskan bahwa pihaknya telah menurunkan personil sejak awal banjir hingga hari kelima untuk membantu pembersihan material di rumah warga dan lingkungan secara bergotong royong. “Kami fokus pada rumah warga yang terdampak. Saat ini tercatat ada 303 rumah yang terkena banjir, dengan 17 rumah mengalami kerusakan ringan dan 3 rumah rusak berat. Semua kerusakan telah ditinjau oleh BAZNAS, dan bantuan dari seluruh OPD juga telah disalurkan,” ujarnya.
Sopyan juga menghimbau masyarakat untuk terus menumbuhkan kesadaran bergotong royong. “Meskipun hari ini wilayah lain tidak terdampak banjir, setidaknya warga bisa ikut membantu proses pembersihan agar lingkungan kembali bersih dan aman,” tambahnya.
Lebih jauh, Edy Susanto menegaskan bahwa pemulihan pasca-banjir membutuhkan dukungan semua pihak, termasuk pemilik lahan yang sebagian besar merupakan pengusaha. “Dengan keterlibatan mereka, warga dapat kembali menjalani kehidupan sehari-hari dengan lebih baik. Upaya ini penting untuk memastikan lingkungan bersih, aman, dan masyarakat dapat kembali produktif,” pungkasnya.***