PANTAU LAMPUNG– Ratusan mahasiswa dari berbagai elemen yang tergabung dalam Aliansi Lampung Selatan Bersatu menggelar aksi unjuk rasa di bundaran Tugu Adipura, kompleks kantor Bupati Lampung Selatan, pada Senin (1/9/2025) pukul 14.30 WIB. Aksi yang diikuti mahasiswa dari berbagai kampus ini berlangsung dengan aman, damai, dan tertib, di bawah pengawalan ketat ratusan anggota TNI, Polri, serta personel Polisi Pamong Praja Lampung Selatan. Tidak ada tindakan anarkis dalam demonstrasi ini.
Para peserta aksi menyampaikan 11 tuntutan yang ditujukan kepada Bupati Lampung Selatan, Ketua DPRD, dan Kapolres Lampung Selatan. Tuntutan tersebut terdiri dari delapan isu nasional dan tiga isu lokal, antara lain reformasi di tubuh Polri, pencopotan Kapolri, pengesahan undang-undang perampasan aset koruptor, serta keterlibatan organisasi mahasiswa dalam setiap sidang paripurna dan reses anggota DPRD Lampung Selatan.
Hadir dalam aksi tersebut Bupati Lampung Selatan Radityo Egi Pratama, Wakil Bupati Syaiful Anwar, Ketua DPRD Erma Yusneli beserta Wakil Ketua I Merik Havit dan Wakil Ketua III Bela Jayanti, Kapolres Lampung Selatan AKBP Toni Kasmiri, dan Dandim 0421/LS Letkol Kav. Muhammad Nuril Ambiyah.
Menanggapi tuntutan mahasiswa, Ketua DPRD Lampung Selatan Erma Yusneli menyatakan bahwa seluruh aspirasi akan ditampung dan ditindaklanjuti melalui forum resmi DPRD. “Apa yang disampaikan pada hari ini akan kami bawa ke forum resmi. Aspirasi masyarakat adalah bagian penting dalam menjalankan fungsi kami sebagai legislatif,” tegas Erma Yusneli.
Sementara itu, Bupati Radityo Egi Pratama memberikan apresiasi atas sikap tertib dan dewasa para peserta aksi. “Saya sangat senang melihat kalian bisa menyampaikan aspirasi dengan cara yang damai, tertib, dan dewasa. Ini menunjukkan masyarakat Lampung Selatan semakin maju dan peduli terhadap pembangunan,” ujar Bupati Egi. Mengenai tuntutan beasiswa untuk mahasiswa S1, S2, dan S3, Bupati Egi menyampaikan bahwa pemerintah daerah akan mengusulkan program tersebut untuk tahun anggaran 2026, dengan menunggu persetujuan DPRD Lampung Selatan.
Kapolres Lampung Selatan AKBP Toni Kasmiri menambahkan, pihaknya selalu membuka ruang bagi mahasiswa untuk menyampaikan aspirasi secara aman dan damai. “Kami mengucapkan belasungkawa dan meminta maaf sebesar-besarnya kepada keluarga almarhum Affan Kurniawan. Silahkan menyampaikan aspirasi kalian, Polri selalu siap bersinergi dan berdiskusi dengan mahasiswa dengan saling menghargai,” jelas Kapolres.
Dandim 0421/LS Letkol Kav. Muhammad Nuril Ambiyah menegaskan komitmen TNI untuk selalu berjuang bersama rakyat dan mendukung penyampaian aspirasi masyarakat. “Aspirasi kalian akan kami sampaikan ke pimpinan. Meski ada batasan kewenangan, prinsipnya kami akan mengawal setiap aspirasi. Jangan ragu untuk berdiskusi dengan Babinsa dan Bhabinkamtibmas karena mereka adalah perpanjangan tangan kami di masyarakat,” ujar Dandim penuh semangat. Ia juga menekankan pentingnya nilai-nilai kebersamaan dan tanggung jawab generasi muda sebagai penerus bangsa yang harus dibanggakan oleh masyarakat Lampung Selatan.
Menjelang sore, aksi unjuk rasa berakhir dengan tertib setelah semua tuntutan mahasiswa diterima dan diakomodir oleh Forkompinda Lampung Selatan. Para peserta membubarkan diri dengan damai, meninggalkan pesan kuat tentang pentingnya partisipasi generasi muda dalam pembangunan daerah dan penyampaian aspirasi masyarakat secara positif.***