PANTAU LAMPUNG– Kepedulian Pemerintah Kota (Pemkot) Bandar Lampung terhadap masyarakat yang tertimpa musibah kembali diwujudkan melalui penyaluran bantuan beras bagi warga terdampak banjir. Aksi nyata ini dilakukan pada Minggu, 31 Agustus 2025, menyusul bantuan sebelumnya berupa uang tunai, makanan siap saji, serta air mineral yang telah dibagikan lebih dulu kepada para korban.
Penyaluran bantuan berlangsung langsung di lokasi pemukiman warga yang terdampak, sehingga mereka bisa segera menerima kebutuhan pokok tanpa melalui proses panjang. Beras menjadi salah satu kebutuhan utama yang diprioritaskan pemerintah agar masyarakat tetap bisa memenuhi konsumsi sehari-hari di tengah situasi sulit pascabencana.
Walikota Bandar Lampung, Eva Dwiana, yang diwakili oleh Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesra, Wilson Faisol, menegaskan bahwa pemerintah hadir bukan hanya untuk memberi bantuan sesaat, melainkan memastikan masyarakat merasa didampingi. “Ibu Walikota Bunda Eva ingin memastikan kebutuhan pokok masyarakat tetap terpenuhi. Bantuan beras ini adalah bentuk kepedulian dan solidaritas pemerintah bersama warga, agar mereka tetap kuat menghadapi ujian ini,” ujar Wilson dalam keterangannya.
Selain beras, pemerintah juga sebelumnya telah menyalurkan bantuan uang tunai, nasi, serta air mineral. Bantuan ini mencakup total 1.271 rumah warga yang terdampak banjir. Tidak hanya berhenti pada penyaluran bantuan, petugas juga masih berada di lapangan hingga hari ini untuk membersihkan sisa lumpur akibat banjir, sekaligus membuka layanan pemeriksaan kesehatan gratis bagi warga. “Hari ini kami masih di lokasi membersihkan sisa lumpur dan melakukan pemeriksaan kesehatan gratis kepada masyarakat,” tambah Wilson.
Warga yang menerima bantuan menyambut baik perhatian Pemkot Bandar Lampung. Mereka merasa sangat terbantu, terutama dengan adanya tambahan beras yang dapat digunakan untuk kebutuhan makan beberapa hari ke depan. “Kami merasa terbantu sekali. Dengan adanya bantuan beras ini, kebutuhan makan sehari-hari bisa tercukupi,” tutur Yanti, seorang warga Kecamatan Teluk Betung Timur.
Bencana banjir yang melanda sejumlah wilayah di Bandar Lampung ini berawal dari hujan deras yang mengguyur sejak Jumat, 29 Agustus 2025. Hujan deras tersebut tidak hanya menimbulkan genangan air, tetapi juga menyebabkan longsor di Kabupaten Pesawaran. Dampak longsor mengakibatkan akses jalan Laksamana R.E. Martadinata yang menghubungkan Kota Bandar Lampung dengan Kabupaten Pesawaran sempat tertutup lumpur. Bahkan, material lumpur ikut masuk ke permukiman warga, terutama di Kelurahan Waytatan, Kecamatan Teluk Betung Timur.
Situasi ini menimbulkan dampak sosial yang cukup besar bagi warga, mulai dari kerugian material hingga ancaman kesehatan akibat kondisi lingkungan yang kotor. Oleh sebab itu, pemerintah menekankan bahwa bantuan bukan hanya berupa logistik, melainkan juga dukungan jangka panjang dalam bentuk pembersihan lingkungan dan layanan kesehatan.
Penyaluran bantuan ini menjadi bukti komitmen Pemkot Bandar Lampung dalam menjamin hak masyarakat untuk tetap mendapatkan kebutuhan dasar meski tengah dilanda bencana. Pemerintah juga mengajak semua pihak untuk turut berkontribusi, baik melalui gotong royong membersihkan lingkungan maupun membantu warga yang terdampak.
Dengan adanya kepedulian dari berbagai pihak, diharapkan warga Bandar Lampung dapat segera bangkit dari musibah dan kembali beraktivitas dengan normal. Kehadiran pemerintah di tengah masyarakat menjadi salah satu langkah penting dalam menjaga semangat kebersamaan sekaligus memberikan rasa aman dan tenang bagi warga yang terdampak bencana.***