PANTAU LAMPUNG — Menyambut Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 Republik Indonesia, Rumah Tahanan Negara (Rutan) Kelas IIA Ambon menggelar pertemuan khusus bersama Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) pada Senin, 28 Juli 2025. Pertemuan ini membahas rencana pemberian Remisi Umum 17 Agustus serta agenda kegiatan positif yang akan memeriahkan peringatan hari kemerdekaan di dalam rutan.
Dipimpin langsung oleh Kepala Rutan Ambon, Ferdika Canra, kegiatan berlangsung di lapangan utama dan diikuti ratusan warga binaan dengan penuh antusias. Dalam arahannya, Ferdika menekankan bahwa perayaan kemerdekaan bukan hanya seremoni, tetapi momentum refleksi dan pembinaan karakter.
“Remisi adalah hak bagi warga binaan yang memenuhi syarat hukum dan berperilaku baik. Sementara perlombaan dan kegiatan lainnya adalah cara kita menyalurkan semangat, kebersamaan, dan nasionalisme dari balik jeruji,” ujar Ferdika.
Agenda besar ini juga menjadi sarana menyampaikan penyesuaian penting terkait layanan kunjungan tatap muka, yang kini diperpanjang durasinya hingga akhir waktu pelayanan di hari kunjungan. Kebijakan ini diberikan sebagai bentuk apresiasi atas kerja sama dan perilaku positif warga binaan.
“Kami ingin momen HUT RI ini menjadi ruang untuk mempererat hubungan keluarga, yang selama ini menjadi penopang mental para warga binaan,” tambah Ferdika.
Rangkaian kegiatan lomba juga akan digelar antarblok, mulai dari cabang olahraga, kesenian, hingga keagamaan. Semuanya dirancang untuk memperkuat nilai solidaritas, sportivitas, dan rasa cinta tanah air.
Apresiasi pun datang dari Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pemasyarakatan (Ditjenpas) Maluku, Ricky Dwi Biantoro, yang menyebut kegiatan ini sebagai bentuk nyata dari pembinaan holistik yang berfokus pada sisi kemanusiaan dan reintegrasi sosial.
“Ini bukan hanya kegiatan seremoni, tapi bagian dari upaya menanamkan harapan dan semangat baru bagi para warga binaan agar siap kembali ke masyarakat dengan lebih baik,” tegas Ricky.
Warga binaan pun menyambut hangat langkah positif ini. Mereka menyatakan antusiasmenya untuk berpartisipasi aktif dan merasa dihargai dengan pelonggaran aturan kunjungan yang dinilai mampu mengangkat moral mereka.
Dengan semangat merah putih dan tekad untuk terus membina, Rutan Ambon menghadirkan wajah baru pemasyarakatan—lebih manusiawi, lebih membangun, dan lebih memerdekakan dari dalam hati.***