PANTAU LAMPUNG– Majelis Hakim Pengadilan Negeri Kelas IA Tanjungkarang resmi menjatuhkan vonis tiga tahun penjara kepada Ayu Rismanita alias Ayin, warga Pesawaran, atas kasus penipuan dengan modus investasi fiktif yang menelan kerugian hingga Rp345 juta.
Putusan tersebut dibacakan pada Rabu, 9 Juli 2025, dalam sidang yang dipimpin Hakim Fajri. Dalam amar putusannya, majelis menyatakan Ayin secara sah dan meyakinkan melanggar Pasal 378 KUHP tentang tindak pidana penipuan.
“Menyatakan terdakwa Ayu Rismanita terbukti secara sah dan meyakinkan melakukan tindak pidana penipuan, dan menjatuhkan pidana penjara selama tiga tahun,” ujar hakim Fajri dalam persidangan.
Dalam pertimbangannya, majelis menilai perbuatan terdakwa sangat merugikan korban, menyalahgunakan kepercayaan, dan menimbulkan keresahan di masyarakat. Selain itu, Ayin tidak menunjukkan itikad baik untuk mengganti kerugian dan diketahui merupakan residivis dalam kasus serupa.
Adapun hal yang meringankan, terdakwa bersikap kooperatif selama persidangan dan masih memiliki tanggungan keluarga.
Jaksa Penuntut Umum Novita Wulandari sebelumnya juga menuntut terdakwa dengan hukuman tiga tahun penjara atas dakwaan Pasal 378 KUHP.
Kasus ini bermula antara Agustus hingga Desember 2023, saat Ayin menawarkan investasi bisnis penjualan batu split kepada korban, Vita, warga Bandar Lampung. Dengan janji keuntungan Rp10 juta per bulan dan pengembalian modal di akhir tahun, korban menyetorkan uang secara bertahap hingga mencapai Rp145 juta.
Tidak berhenti di situ, pada pertengahan Desember 2023, Ayin kembali menawari investasi fiktif pengadaan semen senilai Rp200 juta dengan iming-iming keuntungan Rp30 juta di bulan berikutnya. Namun, hingga awal 2024, janji itu tak kunjung ditepati.
Fakta persidangan mengungkap bahwa uang yang disetor korban tidak pernah digunakan untuk kegiatan usaha, melainkan untuk membayar utang pribadi Ayin, termasuk kepada seseorang bernama Ramulus Prabawa, serta untuk kebutuhan pribadinya.
Kasus ini menambah daftar praktik penipuan bermodus investasi yang merugikan masyarakat dan mengingatkan pentingnya kewaspadaan terhadap tawaran bisnis yang menjanjikan keuntungan tak masuk akal.***