PANTAU LAMPUNG— Lagi-lagi GGRM (PT Gudang Garam Tbk) jadi sorotan market. Bukan karena naik drastis, tapi karena… ya, stagnan. Tapi tunggu dulu, di balik harga yang flat, ada cerita besar soal laba jeblok, dividen gede, dan masa depan yang bikin investor galau. Yuk kita bahas!
Saham GGRM Lagi Flat Aja Nih
Pas sesi perdagangan hari ini ditutup, saham GGRM mentok di Rp 8.925, gak naik, gak turun. Padahal sehari sebelumnya juga di harga itu. Range pergerakan hari ini ada di Rp 8.850 – 9.000, yang kalau dilihat chart-nya, masih ngendon di zona sideways setelah koreksi tajam beberapa minggu lalu.
Volume trading-nya? Cuma 256 ribu lembar. Turun banget dari rata-rata 3 bulanan yang biasanya 500 ribuan lebih. Artinya, banyak yang wait and see. Nunggu momen atau sinyal baru, maybe?
Laba Ambrol Parah, Kayak Lagi Ngerem Mendadak
GGRM lagi kurang sehat nih secara fundamental. Tahun 2024, laba bersih turun 81%! Dari Rp 5,32 triliun ke cuma Rp 981 miliar.
Dan di kuartal I 2025, lebih serem lagi: labanya cuma Rp 104 miliar, anjlok 82% YoY. Ini titik terendah GGRM dalam dua dekade terakhir.
Penyebab utamanya:
- Cukai rokok makin sadis, nyerap 90% pendapatan
- Permintaan turun
- Kompetitor ilegal makin merajalela
Dividen Tetap Dikasih, Walau Labanya Sepi
Ini yang agak plot twist—meski keuangan lagi ngos-ngosan, GGRM tetap bagi dividen: Rp 500/saham alias total Rp 962 miliar.
Artinya, hampir 98% dari total laba langsung dibagi ke investor. Gokil sih, tapi juga bikin mikir… sehat gak tuh?
Jadwal pentingnya:
- Cum date pasar reguler: 4 Juli
- Ex date: 7 Juli
- Pembayaran: 23 Juli
- Dividend yield? Lumayan, 5,6% dari harga sekarang.
Buat Investor: Ini Dia Insight-nya
Kalau kamu jangka pendek:
Dividen bisa jadi peluang cuan. Tapi hati-hati, harga saham biasanya koreksi habis ex-date. Jadi jangan asal FOMO.
Kalau kamu jangka panjang:
Dividen tetap jalan = komitmen manajemen, tapi arus kas-nya sekarat. Risiko gede buat kelangsungan perusahaan kalau gak ada recovery.
Prospek ke Depan: Masih Abu-Abu
Industri rokok makin berat, lifestyle sehat makin hits, dan regulasi makin ketat.
GGRM punya bisnis sampingan kayak jalan tol & bandara, tapi belum ngaruh signifikan ke profit.
Recovery bisa aja kalau:
- GGRM bisa efisienin biaya
- Naikin harga jual (tanpa kehilangan pasar)
- Pemerintah kasih napas lewat reformasi cukai
Bottom Line-nya: Buy or Bye?
Saham GGRM sekarang kayak di persimpangan.
Cheap valuation dan dividen menarik
Tapi fundamentalnya lagi keropos dan industrinya makin berat
Kuncinya: sesuaikan sama tujuan investasimu.
Kalau ngejar dividen? Bisa jadi oke.
Kalau mau pertumbuhan jangka panjang? Better pelajari dulu lebih dalam dan lihat perkembangan sektor rokok.***