PANTAU LAMPUNG— Pengamat sepak bola nasional, Bung Towel, akhirnya angkat bicara terkait isu memprihatinkan yang menyeret dua mantan petinggi klub Malut United, yakni mantan pelatih Imran Nahumarury dan eks Direktur Teknik Yeyen Temenan.
Melalui kanal YouTube Gocek Bung Towel yang tayang pada Minggu, 29 Juni 2025, Bung Towel menyampaikan kekecewaannya secara terbuka atas kabar dugaan permintaan jatah dari honor pemain yang diduga dilakukan oleh kedua sosok tersebut.
“Menurut saya, ini kabar yang… (sensor). Tidak layak masuk ke ranah sepak bola profesional. Ini sungguh mencoreng semangat sportivitas,” ujarnya dengan nada tegas.
Ia menilai bahwa praktik semacam itu sangat membahayakan perkembangan sepak bola tanah air, karena membuka ruang bagi pelatih atau staf teknis untuk menyalahgunakan kewenangan mereka demi keuntungan pribadi.
“Bayangkan kalau ke depan ada pelatih yang justru memberi tempat utama kepada pemain karena setoran, bukan karena kemampuan. Pemain bagus bisa terpinggirkan, sementara yang tidak layak justru jadi starter,” lanjutnya.
Bung Towel juga mewanti-wanti agar PSSI dan otoritas sepak bola nasional tidak menutup mata terhadap potensi mafia sepak bola yang masih bercokol di berbagai level kompetisi.
“Kalau praktik-praktik seperti ini dibiarkan, maka jangan heran jika sepak bola kita terus jalan di tempat. Kita butuh perubahan menyeluruh, dari sistem hingga mentalitas,” pungkasnya.
Meski belum ada konfirmasi resmi dari pihak Malut United maupun mereka yang disebut, publik kini menaruh perhatian serius pada kasus ini. Apalagi, isu jual-beli posisi di tim sepak bola bukanlah hal baru, namun selalu sulit dibuktikan.
Bung Towel, dengan gaya khasnya yang lugas dan tajam, berharap kasus ini menjadi momentum pembersihan total dalam tubuh klub-klub profesional di Indonesia.***