PANTAU LAMPUNG— Penyair kawakan asal Lampung, Isbedy Stiawan ZS, kembali menghadirkan karya terbarunya dalam bentuk buku puisi bertajuk Menungguku Tiba – Sehimpun Sajak 2022–2025. Buku ini direncanakan terbit dalam waktu dekat sebagai penanda usia Isbedy yang kini menginjak 67 tahun.
“Saya masih terus menulis. Tahun ini saja sudah dua buku puisi saya luncurkan, dan ini yang ketiga,” ujar Isbedy melalui sambungan telepon, Kamis (19/6/2025).
Dua karya sebelumnya adalah Satu Ciuman, Dua Pelukan (Istana Agency, Februari 2025) dan Elegi Galian Tambang (CBI, Februari 2025). “Untuk buku Satu Ciuman, Dua Pelukan, sudah terjual sekitar 200 eksemplar,” tambahnya.
Menungguku Tiba akan diterbitkan oleh Lampung Literature, penerbit yang menurut Isbedy memiliki komitmen kuat terhadap penerbitan karya sastra berkualitas. “Saya merasa cocok bekerja sama dengan penerbit ini karena mereka punya dedikasi untuk menjaga mutu karya sastra,” jelasnya.
Buku ini berisi puisi-puisi yang ditulis Isbedy sepanjang 2022 hingga 2025. Tema-temanya sangat personal: kenangan masa kecil bersama ibu, cinta dalam keluarga, serta kontemplasi akan kematian. “Ini semacam penanda batin saya. Puisi-puisi ini menjadi ruang saya mengenang, mencinta, dan merenung tentang waktu dan hidup,” ucapnya.
Lampung Literature dalam pengantarnya menilai bahwa kumpulan puisi ini menawarkan keragaman tema—cinta, sosial, budaya, hingga religiositas—yang dituturkan dalam gaya yang sederhana namun menyentuh. “Isbedy tidak terpaku pada satu tema. Ia menulis dari hal-hal yang dekat dan intim, namun kuat dalam makna,” tulis pihak penerbit.
Isbedy sendiri dalam pengantar buku ini menyinggung soal penantian sebagai metafora hidup. “Apakah penantian itu sesuatu yang dirindu atau sekadar tanda bahwa hidup sedang menuju akhirnya?” tulisnya.
Buku ini juga mendapat sentuhan artistik dari seniman dan editor lokal: ilustrasi dan sampul digarap oleh Ibnu Wahyudi (Iben), desain tata letak oleh Chandra Aria Wicaksono, dan penyuntingan teks oleh Lukman Hakim Daldiri.
Menungguku Tiba dijual seharga Rp75.000 (belum termasuk ongkos kirim) dan dapat dipesan langsung melalui Isbedy atau penerbit Lampung Literature.
Dengan buku ini, Isbedy kembali membuktikan konsistensinya sebagai salah satu penyair terpenting di Tanah Air—yang tak hanya produktif, tetapi juga terus menghadirkan suara jujur dari kedalaman hidup.***