PANTAU LAMPUNG — Kepala Dinas Perpustakaan dan Arsip Provinsi Lampung, Riski Sofyan, S.STP., M.Si, mengajak generasi muda untuk mencintai dan mengembangkan sastra, khususnya sastra terjemahan, sebagai upaya mengatasi kevakuman regenerasi sastrawan di Lampung.
Ajakan ini disampaikan saat membuka acara Bincang Sastra Terjemahan yang digelar di Lamban Sastra, lantai 2 Perpustakaan Lampung, Jumat sore.
Riski menyampaikan kesepakatannya terhadap pernyataan pengampu Lamban Sastra, Isbedy Stiawan ZS, bahwa Sumatera sedang mengalami masa vakum dalam regenerasi sastrawan. “Khususnya di Lampung, fenomena ini terasa nyata dalam beberapa tahun terakhir,” ujarnya.
Ia menegaskan pentingnya literasi dan kecintaan terhadap sastra di kalangan anak muda agar regenerasi sastrawan Lampung dapat bangkit dan kembali berkiprah di panggung nasional.
“Melalui Lamban Sastra, bila dikelola dengan serius, harapan untuk menghidupkan kembali dunia sastra di Lampung bisa terwujud,” tambahnya.
Riski juga menyoroti peran sastra terjemahan sebagai jendela budaya yang membuka wawasan dan pemahaman tentang keberagaman budaya dunia. “Sastra terjemahan memungkinkan kita mengenal ragam budaya yang luas dan memperkaya khazanah literasi,” ujarnya.
Acara ini terselenggara berkat kerja sama Lamban Sastra, Universitas Teknokrat Indonesia, dan Komunitas Penulis Muda Lampung, menghadirkan narasumber Dr. M. Seno Kardiansyah dan dimoderatori oleh Fitri Angraini, S.S., M.Pd.***