PANTAU LAMPUNG– Dalam rangka memperkuat sektor kesehatan di Provinsi Lampung, Gubernur Rahmat Mirzani Djausal menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) dengan Stem Cell and Cancer Research (SCCR) Indonesia di Kareninan Agung Resort, Kota Semarang. Penandatanganan ini merupakan langkah awal dalam pengembangan terapi stem cell dan penanganan kanker di Lampung.
MoU ini diharapkan dapat mendorong pembangunan laboratorium satelit di Lampung, yang nantinya akan berfokus pada layanan stem cell, secretome (terapi regenerasi sel), serta penanganan kanker. Gubernur Mirza menyampaikan bahwa kerja sama ini bukan sekadar formalitas, melainkan langkah besar yang akan membawa Lampung menjadi pionir dalam pelayanan kesehatan berbasis teknologi terbaru.
“Ini bukan hanya tentang MoU. Ini adalah pijakan awal yang akan membawa kita ke depan dalam pelayanan kesehatan yang lebih maju. Saya yakin kerja sama ini akan membawa dampak signifikan bagi kemajuan sektor kesehatan di Lampung,” ujar Gubernur Mirza penuh harapan.
Kolaborasi ini akan mencakup penerapan teknologi medis mutakhir di Provinsi Lampung, sekaligus memperluas akses layanan kesehatan untuk masyarakat, terutama di wilayah Sumatera. SCCR Indonesia berkomitmen membantu Pemprov Lampung dalam mewujudkan visi ini, dengan menyediakan infrastruktur medis yang canggih dan mendukung hilirisasi riset di bidang kesehatan.
Prof. dr. Agung Putra, M.Si., Med., sebagai Founder & Commissioner SCCR Indonesia, menyambut baik kolaborasi ini. Ia menekankan pentingnya penerapan teknologi medis terbaru dan hilirisasi riset untuk meningkatkan kualitas layanan kesehatan di Indonesia. “Kami ingin memastikan bahwa hasil riset yang kami lakukan dapat langsung dirasakan manfaatnya oleh masyarakat, khususnya di Lampung,” ungkap Prof. Agung.
Selain itu, kerja sama ini juga mendorong pengembangan medical tourism yang mengintegrasikan pariwisata kesehatan dengan kekayaan budaya lokal Lampung, menciptakan sinergi antara sektor kesehatan dan pariwisata.
Acara penandatanganan diakhiri dengan jamuan makan malam yang dimeriahkan oleh pertunjukan Wayang Orang “Senja di Taman Soka”, yang menjadi simbol dari komitmen SCCR Indonesia untuk mengembangkan medical tourism di Indonesia, serta memperkenalkan nilai budaya yang sejalan dengan upaya peningkatan sektor kesehatan.
Dengan adanya kerja sama ini, SCCR Indonesia semakin memperkokoh posisinya sebagai kawasan riset terpadu yang mengintegrasikan penelitian, pelayanan kesehatan, pariwisata kesehatan, dan pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) unggul, yang akan mendukung kemajuan Indonesia.***