PANTAU LAMPUNG– Bupati Parosil Mabsus menegaskan bahwa tidak ada kebijakan resmi terkait pemindahan masyarakat Kecamatan Suoh dan Bandar Negeri Suoh (BNS) yang berkebun di kawasan Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (TNBBS). Pernyataan ini disampaikan untuk meredakan kekhawatiran warga setelah muncul isu penggusuran akibat meningkatnya konflik satwa liar, seperti harimau dan gajah.
Belum Ada Instruksi Resmi, Warga Diminta Tenang
Dalam kunjungan kerja ke Pekon Bumi Hamtatai, BNS, Selasa (11/3/2025), Parosil menyatakan bahwa pihaknya sudah melakukan koordinasi dengan Forkopimda dan instansi terkait, termasuk TNBBS, untuk memastikan tidak ada keputusan pemindahan.
“Sampai saat ini belum ada surat resmi dari TNBBS yang menginstruksikan pemindahan masyarakat. Jadi, warga tidak perlu takut atau resah,” tegasnya.
Meski demikian, ia meminta warga untuk tetap waspada dan mengikuti arahan keamanan, terutama bagi mereka yang beraktivitas di zona rawan konflik satwa liar.
Langkah Pencegahan dan Arahan bagi Warga
Untuk menghindari risiko konflik dengan satwa liar, Parosil memberikan beberapa arahan kepada masyarakat, di antaranya:
✅ Tidak bermalam di kawasan hutan yang masuk dalam peta rawan satwa liar.
✅ Berkebun secara berkelompok, tidak sendirian.
✅ Mengikuti arahan dari TNBBS, Polri, TNI, dan Pemkab demi keselamatan bersama.
Bupati juga menegaskan bahwa Pemkab Lampung Barat akan terus berkoordinasi dengan pihak TNBBS guna mencari solusi jangka panjang, termasuk pemetaan wilayah rawan konflik untuk mengurangi risiko bagi masyarakat.
“Kami berkomitmen untuk melindungi masyarakat yang berkebun di kawasan ini, selama belum ada aturan resmi yang mewajibkan mereka keluar dari TNBBS,” ujarnya.
Selain itu, Parosil menekankan pentingnya menjaga keseimbangan ekosistem dengan tidak menebang pohon sembarangan dan ikut serta dalam program penghijauan hutan.
“Kalau kita bisa menjaga hutan, satwa liar tidak akan terganggu, dan konflik bisa diminimalisir,” tambahnya.
Pemkab Lampung Barat berjanji akan terus mendampingi masyarakat dalam mencari solusi terbaik, sehingga kesejahteraan warga tetap terjaga tanpa mengorbankan kelestarian alam.***