PANTAU LAMPUNG – Bupati Pesawaran, Dendi Ramadhona, bersama jajaran pemerintah daerah, TNI-Polri, dan instansi terkait, turun langsung meninjau lokasi tanah longsor dan banjir di Kecamatan Teluk Pandan, Jumat (28/2/2025). Bencana yang terjadi akibat hujan deras sehari sebelumnya ini menyebabkan kerusakan di Desa Sukajaya Lempasing, Desa Hurun, dan Desa Munca.
“Kami datang untuk memastikan kondisi warga terdampak, sekaligus melihat penyebab longsor dan banjir agar bisa segera ditangani. Saat ini, tim gabungan telah bekerja sejak kemarin hingga malam untuk mengatasi dampak bencana ini,” ujar Dendi Ramadhona kepada wartawan.
Longsor Putus Akses, Warga Kesulitan Beraktivitas
Dari hasil tinjauan di lapangan, terdapat 26 titik longsor di Desa Munca yang mengakibatkan akses jalan terputus. Selain itu, banjir bandang juga melanda beberapa titik di kawasan Mutun, Lempasing, dan Desa Hurun, menyebabkan permukiman warga terendam air.
“Masalah utama yang kami temui adalah tingginya curah hujan yang menyebabkan luapan sungai, serta pendangkalan di beberapa titik. Ini menunjukkan perlunya upaya normalisasi sungai dan perbaikan sistem drainase,” jelas Dendi.
Di beberapa lokasi, banjir diperparah oleh aktivitas penimbunan lahan yang menghambat aliran air. Hal ini terjadi di Desa Sukajaya Lempasing, di mana warga mengeluhkan adanya proyek penimbunan yang menyebabkan air menggenang dan masuk ke permukiman mereka.
“Kami meminta kerja sama semua pihak untuk mencari solusi terbaik. Jika diperlukan, lahan yang terdampak harus dibuatkan drainase agar banjir tidak terus berulang,” tambahnya.
Bupati Minta Pemprov Tangani Pelebaran Jalan untuk Cegah Kemacetan
Banjir dan longsor juga berdampak pada ruas jalan utama Martadinata dan Lempasing-Padang Cermin, yang merupakan akses vital menuju pesisir dan kawasan wisata Pesawaran. Akibat longsor yang terjadi dua kali di lokasi ini, lalu lintas sempat terhenti total.
“Jalan ini merupakan akses utama. Kalau tidak segera diperlebar, setiap kali terjadi longsor, pasti akan macet parah. Kami berharap Gubernur Lampung dan Dinas BMBK Provinsi bisa segera menangani pelebaran jalan di wilayah pesisir ini,” tegas Dendi.
Menurutnya, jika jalan lebih lebar, saat satu jalur tertutup akibat longsor, jalur lainnya masih bisa digunakan. Namun, jika kondisi tetap seperti sekarang, setiap kejadian bencana akan selalu menyebabkan kemacetan panjang.
Warga Harapkan Drainase Baru untuk Atasi Banjir
Sementara itu, warga yang terdampak banjir menyampaikan harapan mereka kepada Bupati Pesawaran. Sindi, warga Desa Sukajaya Lempasing, mengatakan banjir di daerahnya sudah terjadi tiga kali sepanjang tahun ini akibat saluran air yang tersumbat.
“Setiap hujan deras, air meluap ke rumah kami. Ini karena ada pengerukan bukit yang menutup aliran air. Kami berharap pemerintah bisa segera membangun drainase baru agar banjir tidak terus terjadi,” kata Sindi.
Hal yang sama juga dikeluhkan warga Desa Hurun dan Desa Munca, yang meminta solusi jangka panjang agar bencana serupa bisa dicegah ke depannya.
Pemkab Pesawaran Kerahkan Tim Gabungan untuk Penanganan Cepat
Untuk mengatasi dampak bencana, Pemkab Pesawaran telah berkoordinasi dengan Dinas PU/PR, Dinas Bina Marga dan Bina Konstruksi (BMBK) Provinsi Lampung, BPBD, serta instansi lainnya. Sejumlah alat berat dikerahkan untuk membersihkan material longsor, memperbaiki jalan yang terdampak, serta mengembalikan fungsi drainase yang tersumbat.
Hingga Jumat dini hari, akses jalan yang sebelumnya tertutup longsor mulai dibuka kembali setelah tim gabungan melakukan pembersihan di titik-titik terdampak.
“Kami akan terus memantau kondisi di lapangan dan memastikan warga yang terdampak mendapat bantuan. Selain itu, pemerintah juga akan mengkaji langkah-langkah jangka panjang untuk mencegah bencana serupa ke depan,” pungkas Dendi.
Dengan adanya upaya cepat dari Pemkab Pesawaran dan dukungan berbagai pihak, diharapkan situasi segera pulih dan masyarakat tidak lagi khawatir menghadapi banjir dan longsor di kemudian hari.***