PANTAU LAMPUNG– Ketua Panitia Khusus Pokok-Pokok Pikiran (Pokir) DPRD Pringsewu, Anton Subagyo, mendukung upaya sejumlah anggota pansus untuk memperjuangkan pengembangan wajah ibukota kabupaten. Namun, menurutnya, membahas soal wajah ibukota tidak cukup hanya pada perencanaan estetik, karena ada banyak aspek yang harus diselesaikan terlebih dahulu.
Pernyataan tersebut disampaikan Anton Subagyo saat ditemui di ruang Fraksi Partai Golkar DPRD Pringsewu, pada Selasa (14/1/2015). Anton mengungkapkan pentingnya penentuan prioritas dalam pembangunan ibukota kabupaten, terutama dalam menentukan wilayah mana yang harus didahulukan dan langkah apa yang harus diambil terlebih dahulu.
Untuk menjadikan ibukota kabupaten lebih indah dan teratur, Anton berpendapat bahwa Pemkab dan DPRD harus satu suara dalam menentukan fokus pembangunan. Ia mengajukan dua opsi, apakah pembangunan dimulai dari jalur dua yang menghubungkan Tugu Gajah hingga perkantoran Bupati, atau dari Pekon Sidoharjo menuju pusat kota Pringsewu. “Penting untuk memperjelas fokus pembangunan, karena jika tidak ditentukan, pembangunan bisa terhambat,” jelasnya.
Lebih lanjut, Anton menyoroti proyek pembangunan jalan jalur dua yang belum selesai, meskipun itu berada di area perkantoran Pemkab. Ia menambahkan bahwa jika fokus pembangunan mengarah pada Pekon Sidoharjo hingga pusat kota, aspek yang harus diprioritaskan adalah pembangunan drainase.
“Pringsewu sering kali mengalami banjir, dan jika masalah drainase belum tuntas, wajah kota tetap akan bermasalah,” kata Anton. Oleh karena itu, ia menekankan pentingnya pembangunan drainase yang dalam dan lebar agar air hujan dapat tertampung dengan baik, menghindari genangan di jalan raya atau permukiman.
Setelah drainase selesai, barulah fokus bisa beralih ke pembangunan trotoar, jalan, dan lampu jalan. “Jika drainase sudah bagus, wajah kota akan lebih bersih dan bebas banjir, yang akhirnya mempercantik wajah ibukota,” ujarnya.
Anton mengingatkan bahwa dalam pembangunan wajah ibukota, perlu ada keputusan yang jelas mengenai prioritas, apakah dimulai dari jalur dua kantor bupati atau dari Pekon Sidoharjo hingga pusat kota.***