PANTAU LAMPUNG– Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto akhirnya buka suara setelah ditetapkan sebagai tersangka oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Dalam pernyataannya, Hasto menegaskan bahwa PDIP selalu menghormati keputusan hukum, termasuk yang dikeluarkan oleh KPK.
Hasto mengungkapkan bahwa sejak awal dirinya menyadari adanya risiko yang harus dihadapi terkait kritik yang dilontarkannya terhadap demokrasi dan pemerintah. “Saya sudah memahami berbagai risiko-risiko yang akan saya hadapi,” kata Hasto dengan tegas.
Hasto juga menyinggung berbagai upaya intimidasi yang diterima partainya, khususnya terkait ancaman agar PDIP tidak memecat kader yang dianggap melanggar konstitusi, seperti Presiden Joko Widodo yang diduga memiliki ambisi untuk memperpanjang masa jabatan hingga tiga periode. “Demokrasi harus dijaga, dan Ibu Mega (Megawati Soekarnoputri) kokoh berdiri mempertahankan konstitusi,” tambahnya.
Dalam pernyataannya, Hasto juga merujuk pada perjuangan Bung Karno, pendiri PDIP, yang mengajarkan pentingnya berjuang untuk negara dan rakyat, meskipun menghadapi risiko besar, termasuk penjara. “Bung Karno mengajarkan kita bahwa dalam perjuangan untuk Indonesia Merdeka, penjara adalah bagian dari pengorbanan untuk cita-cita tersebut,” kata Hasto.
Hasto menegaskan bahwa nilai-nilai yang diperjuangkan PDIP, seperti demokrasi, kedaulatan rakyat, dan supremasi hukum, akan terus dijaga. Ia juga menegaskan bahwa meskipun dihadapkan dengan berbagai intimidasi, baik secara formal maupun non-formal, PDIP tidak akan pernah mundur. “Kami sudah menyiapkan risiko-risiko terburuk, karena sebagaimana dilakukan oleh Bung Karno, masuk penjara adalah bagian dari pengorbanan cita-cita,” ujar Hasto.
Hasto pun mengajak seluruh kader PDIP untuk tetap teguh dalam perjuangan dan tidak takut menyuarakan kebenaran. Ia mengingatkan kembali semangat para pejuang PNI yang berani menghadapi hukuman gantung demi merdeka, dengan kepala tegak dan mulut tersenyum.
Dengan sikap tegas ini, Hasto dan PDIP berkomitmen untuk terus mempertahankan marwah partai dan menghadapi segala tantangan yang datang demi perjuangan demokrasi.***