PANTAU LAMPUNG — Gerakan Nasional Anti Narkotika (GRANAT) kembali menegaskan komitmennya sebagai garda terdepan dalam mendukung upaya Pencegahan, Pemberantasan, Penyalahgunaan, dan Peredaran Gelap Narkotika (P4GN). Organisasi ini konsisten bersinergi dengan pemerintah, Badan Narkotika Nasional (BNN), dan Kepolisian untuk melindungi masyarakat dari ancaman narkoba.
Hal ini disampaikan oleh Ketua DPD GRANAT Provinsi Lampung, H. Tony Eka Candra, dalam penutupan Sosialisasi Pendampingan dan Workshop Penggiat Anti Narkoba Multistakeholders Kampung Bersinar (Bersih Narkoba) di Kabupaten Tulang Bawang. Acara ini berlangsung selama tiga hari, mulai 11 hingga 13 Desember 2024, di Hotel Grand Sekuntum, Bandar Lampung.
Tantangan Besar di Indonesia
Dalam sambutannya, Tony menjelaskan bahwa Indonesia telah menjadi target besar perdagangan narkoba global. “Jenis narkoba seperti ganja, ekstasi, dan sabu menjadi ancaman serius, terutama bagi pelajar, mahasiswa, dan pekerja yang menjadi sasaran awal para pengedar,” ungkapnya.
Ia menambahkan, Presiden RI, Jenderal TNI (Purn.) Prabowo Subianto, telah menegaskan pentingnya langkah tegas dalam memerangi narkoba. “Perang melawan narkoba tidak hanya menjadi tugas pemerintah, tetapi juga tanggung jawab bersama seluruh komponen bangsa,” katanya.
Empat Strategi Pemberantasan Narkoba
Tony memaparkan empat strategi utama yang harus dijalankan secara terpadu:
1. Preemtif: Edukasi masyarakat melalui Komunikasi, Informasi, dan Edukasi (KIE) untuk meningkatkan kesadaran akan bahaya narkoba.
2. Preventif: Pencegahan masuknya narkoba melalui jalur darat, udara, laut, hingga pelabuhan kecil (*pelabuhan tikus*). Operasi razia di tempat-tempat rawan transaksi narkoba juga menjadi langkah penting.
3. Represif: Penegakan hukum yang tegas dan konsisten sesuai UU No. 35 Tahun 2009. “Produsen, sindikat, dan bandar narkoba harus dihukum seberat-beratnya, termasuk hukuman mati, untuk memberikan efek jera,” tegasnya.
4. Rehabilitasi: Penanganan terpadu bagi pecandu melalui pendekatan medis, psikis, dan sosial agar mereka bisa kembali produktif.
Kolaborasi Multistakeholder
Acara sosialisasi ini melibatkan berbagai pihak, termasuk BNN Provinsi Lampung, FISIP Universitas Lampung, dan Pemda Kabupaten Tulang Bawang, serta diikuti oleh 80 peserta dari unsur ASN, TNI, tokoh masyarakat, hingga tokoh adat. Pj. Bupati Tulang Bawang, Ir. Ferli Yuledi, membuka kegiatan tersebut, didampingi Kepala BNN Provinsi Lampung, Brigjen Pol Budi Wibowo, serta Dekan FISIP Unila, Dr. Anna Gustina Zainal.
Berbagai narasumber memberikan materi penting, seperti metode inovatif P4GN, strategi hukum, hingga praktik terbaik dari DPC GRANAT di Lampung. Kegiatan ini juga mendapatkan dukungan penuh dari Pemda Tulang Bawang.
Ajak Seluruh Masyarakat Bersatu
Tony menegaskan, pemberantasan narkoba tidak akan berhasil tanpa dukungan masyarakat. “Jika kita bersatu, ruang gerak pengedar dan bandar narkoba akan semakin sempit, dan cita-cita Indonesia Bersinar (Bersih Narkoba) bisa tercapai,” tutupnya.
Dengan langkah masif dan sinergi yang berkesinambungan, GRANAT optimis Indonesia dapat terbebas dari bahaya narkoba, melindungi generasi muda, dan membangun masa depan yang lebih baik.***