PANTAU LAMPUNG– Setelah berhasil unggul dari petahana Utayoh dalam Pilkada Fakfak 2024, pasangan calon Samaun Dahlan-Donatus Nimbitkendik (SANTUN) kini menghadapi harapan besar dari masyarakat Fakfak. Banyak yang berharap agar paslon ini dapat mengatasi berbagai masalah yang telah lama menjadi tantangan bagi kota ini.
Reyhand, salah satu tokoh masyarakat Fakfak, mengungkapkan harapannya agar Samaun-Donatus dapat memperhatikan masalah mendasar yang selama ini dikeluhkan warga. “Kami berharap jika bapak berdua dilantik, tolong perhatikan masalah air bersih dan listrik. Fakfak sudah berusia ratusan tahun, tetapi masalah ini masih menjadi tantangan,” ujarnya dengan penuh harapan.
Menurut Reyhand, masalah pemadaman bergilir listrik di Fakfak sudah cukup lama mengganggu kehidupan sehari-hari masyarakat. “Kami mohon, tidak ada lagi pemadaman bergilir. Ini sangat mengganggu kami,” tegasnya.
Selain itu, Reyhand juga berharap pasangan SANTUN dapat mengembalikan prestasi kota yang pernah meraih Piala Adipura pada masa pemerintahan Bupati Wahidin Puarada. “Kota Fakfak harus bersih. Trotoar harus dicat rapih dan dibikin semenarik mungkin. Jangan hanya ada perbaikan kebersihan ketika ada tamu besar dari Jakarta,” katanya.
Tak hanya itu, masyarakat juga berharap agar Tunjangan Penghasilan Pekerja Aparatur Sipil Negara (TPP ASN) dapat dibayar tepat waktu, dengan jumlah yang sesuai dan tepat sasaran selama kepemimpinan Samaun-Donatus.
Ahmad, warga Fakfak lainnya, menyampaikan keprihatinannya terhadap nasib pedagang di pasar sementara. “Pasar Rakyat Thumburuni harus segera beroperasi. Perputaran ekonomi bisa lebih cepat, dan para mama-mama yang berjualan di pasar sementara bisa mendapatkan penghasilan yang lebih baik,” ujarnya.
Ahmad juga berharap agar terminal Thumburuni dapat difungsikan kembali, sehingga angkutan umum atau taksi dapat beroperasi dengan lancar, mendukung mobilitas masyarakat Fakfak.
Dengan berbagai harapan yang disampaikan warga, Samaun-Donatus kini dihadapkan pada tantangan besar untuk mewujudkan janji-janji mereka dan memperbaiki kondisi yang telah lama dikeluhkan oleh masyarakat Fakfak.***