PANTAU LAMPUNG– Upacara pelantikan 85 anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Lampung berlangsung khidmat hari ini di Gedung DPRD Lampung. Prosesi yang dipimpin oleh Ketua Pengadilan Tinggi Provinsi Lampung ini menandai awal tugas baru bagi para wakil rakyat periode 2024-2029.
Salah satu wajah yang mencuri perhatian adalah Tondi MG Nasution, mantan Ketua DPRD Kota Metro yang kini kembali menjabat sebagai anggota DPRD Provinsi Lampung dari Partai Golkar. Tondi, yang mewakili daerah pemilihan Metro, Pesawaran, dan Pringsewu, membawa harapan baru bagi konstituennya yang telah memberikan kepercayaan penuh.
Sekretaris Jenderal Laskar Lampung, Panji Nugraha AB, menyampaikan ucapan selamat kepada Tondi dan seluruh anggota DPRD yang baru dilantik. “Selamat kepada semua anggota DPRD Provinsi Lampung yang telah resmi dilantik, khususnya kepada saudara Tondi. Semoga amanah rakyat yang kini berada di tangan mereka dapat diemban dengan sebaik-baiknya, dengan selalu mengutamakan kepentingan rakyat,” ungkap Panji.
Panji menekankan pentingnya keterwakilan dan penyerapan aspirasi masyarakat dalam kinerja anggota dewan. “Dengan dilantiknya saudara Tondi, kami berharap aspirasi masyarakat akan lebih baik terserap dan terwakili. Kita memerlukan wakil rakyat yang tidak hanya duduk di kursi kekuasaan, tetapi juga turun langsung mendengar dan memperjuangkan kebutuhan rakyat,” tambahnya.
Pelantikan ini menandai babak baru dalam perjalanan politik Provinsi Lampung. Para anggota dewan yang baru dilantik diharapkan dapat bekerja keras untuk memperjuangkan kepentingan rakyat dan tidak sekadar memenuhi janji kampanye. Dalam lima tahun ke depan, mereka dituntut untuk menunjukkan kinerja nyata, bukan hanya sebagai pengisi kursi, tetapi sebagai penghubung antara pemerintah dan masyarakat.
Kini, perhatian rakyat tertuju pada para wakil baru. Apakah mereka akan mampu memenuhi harapan yang telah diusung? Ataukah mereka akan menjadi bagian dari siklus kekuasaan tanpa arah jelas? Waktu yang akan menentukan, namun masyarakat tidak akan tinggal diam. Mereka akan terus mengawasi dan menuntut realisasi janji-janji yang telah disampaikan. Karena amanah ini bukan sekadar gelar, melainkan tanggung jawab besar yang harus dijalankan dengan kesungguhan dan dedikasi.***