PANTAU LAMPUNG – Ketua Umum PSSI Erick Thohir mengungkapkan bahwa dana yang diperlukan untuk operasional Timnas Indonesia bisa mencapai angka yang mencengangkan, yaitu hingga Rp800 miliar.
Di bawah kepemimpinan Erick Thohir, PSSI berkomitmen untuk mempersiapkan semua tim nasional, mulai dari tim senior, junior, hingga tim nasional wanita dengan sebaik mungkin. Namun, persiapan ini memerlukan dana yang tidak sedikit.
“Untuk menjalankan program yang komprehensif, kita tidak bisa hanya bergantung pada pendanaan pemerintah,” kata Erick Thohir saat konferensi pers pada Jumat (23/8/2024).
Erick menjelaskan bahwa meskipun pemerintah telah mengalokasikan dana sebesar Rp120 miliar untuk mendukung persiapan jangka panjang, termasuk training camp untuk timnas U-17, U-20 putri, dan senior, kebutuhan total jauh lebih besar.
Timnas Indonesia senior, yang saat ini melaju ke putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia, akan menghadapi lawan-lawan berat seperti Jepang dan Arab Saudi. Mereka juga akan menjalani pertandingan dengan format tandang-kandang melawan tim dari negara-negara seperti Arab Saudi, Jepang, Australia, Bahrain, dan China.
Selain itu, tim kelompok umur seperti U-17 dan U-19 juga akan berkompetisi di Kualifikasi Piala Asia, menambah beban biaya operasional yang harus ditanggung oleh PSSI.
Menanggapi kebutuhan dana yang besar, PSSI melalui anak perusahaan mereka, PT Garuda Sepak Bola Indonesia (GSI), baru-baru ini menjalin kerja sama dengan Bank Mandiri. Dalam kolaborasi ini, PSSI mendapatkan suntikan dana sebesar Rp80 miliar.
Erick Thohir menambahkan bahwa PSSI telah merinci anggaran yang diperlukan untuk seluruh Timnas Indonesia. Berdasarkan perhitungan, dana yang dibutuhkan mencapai antara Rp500 miliar hingga Rp800 miliar per tahunnya.
“Saya pernah menyampaikan bahwa agar Timnas Indonesia bisa disegani dan memiliki persiapan jangka panjang yang solid, kita memerlukan dana sekitar Rp500 hingga Rp800 miliar per tahun,” pungkas Erick.