PANTAU LAMPUNG — Pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong, dikenal dengan pendekatan unik dalam membangun ikatan dengan pemainnya meski menghadapi kendala bahasa. Meskipun tidak fasih berbahasa Indonesia, Shin Tae-yong telah berhasil menciptakan chemistry yang kuat dengan skuad Garuda.
Sejak bergabung pada akhir 2019, pelatih asal Korea Selatan ini telah menjadi sosok yang sangat dihormati dan dicintai oleh penggemar Timnas Indonesia. Prestasi gemilang yang dicapai bersama Timnas Indonesia, baik senior maupun U-23, membuatnya mendapatkan tempat khusus di hati suporter.
Meskipun keterbatasan bahasa bisa menjadi kendala, Shin Tae-yong tidak membiarkannya menghalangi upayanya untuk membangun hubungan yang baik dengan para pemain. Dia mengungkapkan bahwa pendekatannya dalam berkomunikasi lebih banyak menggunakan humor dan kontak fisik untuk mendekatkan diri.
“Karena saya tidak bisa berbahasa Indonesia, saya mendekati para pemain seperti adik-adik saya. Saya sering bercanda dan bermain-main dengan mereka, termasuk kontak fisik seperti mencabut bulu telinga, mencubit, dan menusuk mata. Meski terlihat kasar, para pemain justru lebih suka dengan cara ini,” ungkap Shin Tae-yong dalam wawancara yang disiarkan di kanal YouTube KBS World Indonesia, Senin (19/8).
Shin juga menambahkan bahwa suasana latihan yang dibangun dengan bercanda dan berinteraksi secara langsung membantu menciptakan suasana yang positif dan menyenangkan di lapangan. “Meskipun suasana bisa dianggap serius, mereka senang karena saya selalu bercanda dengan mereka. Kami bahkan pernah menari tarian bulgogi bersama di lapangan. Sangat lucu, terutama saat bersama Marselino,” tambahnya.
Selain metode unik ini, Shin Tae-yong juga menekankan pentingnya memahami budaya lokal. Ia mengaku telah mempelajari budaya Indonesia untuk lebih mudah berbaur dengan masyarakat dan menciptakan hubungan yang lebih erat dengan pemain dan suporte