PANTAU LAMPUNG – Aiptu Husni Tamrin, anggota Polres Lampung Utara, mengungkapkan kepeduliannya terhadap berbagai persoalan yang melanda Kabupaten Lampung Utara. Dengan semangat “Tegakkan Hukum Meskipun Langit Runtuh,” Husni, yang lahir di Pasar Baru, Kedondong, Pesawaran pada 15 Desember 1981, berkomitmen untuk mengatasi berbagai masalah yang meresahkan masyarakat.
Husni, yang saat ini bertugas di unit Sosbud Satuan Intelkam Polres Lampung Utara, tidak hanya mengabdi sebagai anggota kepolisian selama 24 tahun, tetapi juga aktif dalam berbagai bisnis. Ia memiliki usaha di bidang pembuatan senjata pusaka, hiburan musik, alat-alat bangunan, serta berbagai bisnis lainnya.
Selain tugas kepolisian, Husni juga terlibat dalam kegiatan keagamaan, termasuk menjadi Ketua Masjid Al-Iklas di Kelurahan Kota Alam, Kecamatan Kotabumi. Ia juga aktif dalam pengajian dan berbagai kegiatan sosial.
Husni sering menyampaikan kritik dan saran melalui media sosialnya terkait berbagai isu yang berkembang di Lampung Utara. Salah satu perhatian utamanya adalah masalah angkutan batu bara yang semakin meresahkan warga. Meskipun telah dilakukan berbagai langkah oleh aparat dan pemerintah, masalah ini masih belum teratasi, dan ada oknum yang memanfaatkan situasi untuk keuntungan pribadi.
Dalam akun Facebooknya, Husni menyampaikan kritik tajam kepada dinas terkait: “Dinas terkait jalankan fungsi dengan amanah dan takut pada azab Tuhan. Kembalikan harta negara dengan sukarela. Tegakkan hukum walaupun langit akan runtuh.”
Husni juga mengungkapkan kekecewaannya terhadap pejabat yang dianggap hanya mengejar pangkat dan jabatan tanpa memperhatikan kesejahteraan rakyat. Ia mengingatkan tentang hukum alam dan pentingnya bertindak dengan penuh tanggung jawab.
“Sebagai aparat kepolisian, hidup mati saya untuk negara, agama, dan keluarga sudah saya titipkan kepada Allah SWT. Kita harus malu jika tidak berbuat untuk Allah. Semoga Allah meridhoi usaha kita demi kemaslahatan umat,” tegas Husni kepada awak media.
Harapan Husni adalah agar saran dan kritik dari berbagai lapisan masyarakat didengar dan dipertimbangkan oleh para pemangku kebijakan, sehingga Lampung Utara bisa kembali aman, maju, dan sejahtera.***