PANTAU LAMPUNG—Sedot lemak, atau liposuction, merupakan prosedur bedah kosmetik yang dirancang untuk menghilangkan kelebihan lemak dari bagian tubuh tertentu. Meski sering dianggap sebagai solusi untuk mendapatkan tubuh ideal, prosedur ini tidak lepas dari risiko kesehatan yang signifikan.
*1. Risiko Infeksi*
Infeksi adalah salah satu bahaya utama yang terkait dengan sedot lemak. Area yang dioperasi bisa mengalami infeksi, yang memerlukan pengobatan antibiotik atau prosedur medis tambahan. Infeksi ini dapat memperburuk kondisi kesehatan dan memerlukan penanganan yang lebih intensif.
*2. Kekenduran Kulit*
Kekenduran kulit adalah efek samping umum setelah sedot lemak. Pengangkatan lemak dapat menyebabkan kulit di area yang dioperasi kehilangan elastisitasnya, sehingga kulit tampak bergelombang atau kendur. Kondisi ini sering kali memerlukan tindakan tambahan untuk memperbaiki penampilan kulit.
*3. Gangguan Kesehatan Sistemik*
Prosedur sedot lemak dapat berdampak pada kesehatan sistemik, termasuk perubahan dalam keseimbangan elektrolit atau reaksi alergi terhadap anestesi. Komplikasi ini dapat mengganggu keseimbangan tubuh dan memerlukan perawatan medis yang lebih mendalam.
*4. Hematoma dan Pembekuan Darah*
Pasca operasi, pasien bisa mengalami hematoma—pengumpulan darah di bawah kulit—atau risiko pembekuan darah. Kondisi ini dapat menimbulkan rasa sakit dan memerlukan penanganan medis untuk mencegah komplikasi lebih lanjut.
*5. Efek Samping Jangka Panjang*
Beberapa efek samping jangka panjang dari sedot lemak termasuk ketidaknyamanan, perubahan sensitivitas kulit, atau hasil yang tidak merata. Kadang-kadang, pasien mungkin perlu menjalani operasi tambahan untuk memperbaiki hasil atau mengatasi masalah yang timbul.
Mempertimbangkan risiko-risiko ini penting sebelum memutuskan untuk menjalani prosedur sedot lemak, agar dapat memahami sepenuhnya potensi dampak terhadap kesehatan dan keselamatan.