PANTAU LAMPUNG, Pengadilan Negeri Kelas IA Tanjungkarang memutuskan untuk menjatuhkan hukuman 20 tahun penjara terhadap Salman Raziq (33), seorang warga Palembang, Sumatera Selatan. Keputusan ini menyusul keterlibatannya dalam kasus narkoba yang terkait dengan jaringan internasional yang dipimpin oleh buron Fredy Pratama.
Salman Raziq dinyatakan bersalah atas pelanggaran Pasal 137 Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika. Majelis hakim mempertimbangkan berbagai faktor termasuk peran Salman dalam rekrutmen kurir untuk jaringan tersebut.
“Putusan hukuman 20 tahun penjara dan denda 1 miliar rupiah subsider 4 bulan penjara telah kami jatuhkan sesuai dengan beratnya pelanggaran yang dilakukan oleh terdakwa,” ujar Ketua Majelis Hakim Agus Windana dalam pembacaan putusannya.
Salman Raziq dan rekannya, Muhammad Nazwar Syamsu alias Letto, telah terlibat dalam perekrutan dan pengiriman sabu-sabu dalam jumlah besar untuk jaringan Fredy Pratama. Jaksa menegaskan bahwa kegiatan ini merugikan masyarakat dan mengancam keamanan nasional.
Tarmizi, pengacara Salman Raziq, menyatakan bahwa kliennya akan mengajukan banding terhadap putusan tersebut, menyoroti bahwa hukuman tersebut dinilai terlalu berat dan tidak mempertimbangkan aspek-aspek yang meringankan dalam kasus ini.***