PANTAU LAMPUNG — Sejumlah partai mengkhawatirkan bahwa Pilkada Serentak 2024 bisa menjadi ajang cawe-cawe penguasa untuk mendukung kandidat yang memiliki hubungan kekeluargaan dengan penguasa saat ini.
Contohnya, di Kabupaten Lampung Selatan (Lamsel), jika Radityo Egi Pratama maju dalam Pilkada, kemungkinan sang mertua, Zulkifli Hasan, yang saat ini menjabat sebagai Menteri Perdagangan, akan turut campur.
Seperti yang terjadi pada pemilu legislatif sebelumnya, Zulkifli Hasan diduga terlibat dalam kegiatan cawe-cawe dengan membagikan sembako kepada masyarakat dengan harapan memenangkan putrinya, Putri Zulkifli Hasan, sebagai Anggota DPR RI.
Hal serupa juga dapat terjadi dengan Bobby Nasution, jika Walikota Medan tersebut maju dalam Pilgub Sumatera Utara, dimana potensi campur tangan Jokowi untuk memengaruhi pemilihan demi menyukseskan menantunya juga tidak bisa diabaikan.
PDIP bahkan menyoroti potensi cawe-cawe penguasa dalam Pilkada Serentak 2024, yang menurut mereka tidak hanya menjadi indikasi, tetapi sudah terlihat jelas.
Mereka merujuk pada upaya Jokowi yang berencana memperpanjang bansos hingga Desember 2024 sebagai salah satu contoh nyata dari cawe-cawe politik.
PDIP dan beberapa partai lainnya mendesak KPU dan Bawaslu untuk bertindak tegas terhadap campur tangan penguasa dalam proses Pilkada 2024.
Sejauh ini, Bawaslu, sebagai lembaga pengawas pemilu, dianggap belum cukup tegas dalam menegakkan aturan, baik pada pemilu legislatif maupun presiden.***