PANTAU LAMPUNG – Saat Hari Raya Waisak, Candi Mendut sering menjadi destinasi wisata populer. Berikut ini kemegahan Candi Mendut yang belum banyak diketahui oleh masyarakat.
Sejarah Candi Mendut
Candi Mendut merupakan bagian dari tiga candi bernuansa Buddha yang termasuk Candi Borobudur dan Candi Pawon. Dibangun sekitar tahun 824 Masehi pada masa Dinasti Syailendra, berdasarkan Prasasti Karangtengah, Candi Mendut didirikan oleh Raja Indra yang menyebut bangunan suci ini sebagai Wenuwana, yang berarti candi di tengah hutan bambu. Umur Candi Mendut diperkirakan lebih tua daripada Candi Borobudur.
Keberadaan Pohon Bodhi
Di kawasan percandian Mendut terdapat Pohon Bodhi, yang dipercaya umat Buddha sebagai titik awal Siddharta Gautama mendapatkan pencerahan dan menjadi Sang Buddha. Pohon ini menjadi bagian penting dari kompleks candi, terkait erat dengan penyebaran agama Buddha pada masa kerajaan Mataram kuno.
Keindahan Relief Candi Mendut
Candi Mendut memiliki banyak relief indah, termasuk relief Kuwara dan Hariti di dinding utara, serta relief Dewi Tara dan Sarwaniwaranawiskhambi di bagian barat depan candi. Relief ini menggambarkan kisah-kisah Buddha dan kehidupan masyarakat Jawa kuno.
Bentuk dan Struktur Candi Mendut
Candi Mendut berbentuk bujur sangkar dengan luas 13,7 x 13,7 meter dan tinggi mencapai 26,4 meter. Bangunan candi ini bertumpu pada batu setinggi 2 meter dengan selasar lebar di atasnya. Dinding kaki candi dihiasi 31 panel berbentuk sulur dan bunga. Di bagian atap terdapat 3 tumpukan kubus yang dikelilingi 48 kubus kecil dengan bentuk meruncing.
Di dalam ruangan, terdapat tiga arca utama setinggi 3 meter: Buddha Sakyamuni, Bodhisattva Avalokiteswara, dan Maitreya. Uniknya, Candi Mendut menghadap barat laut, berbeda dari candi lainnya yang biasanya menghadap ke timur.
Penemuan dan Rekonstruksi
Candi Mendut ditemukan kembali pada tahun 1836 dalam kondisi hancur dan tertimbun semak belukar. Kerusakan ini diduga akibat letusan Gunung Merapi pada tahun 1006 Masehi. Upaya rekonstruksi pertama dilakukan antara tahun 1897 hingga 1904, namun tidak memuaskan. Rekonstruksi lebih lanjut dilakukan oleh Van Erp pada tahun 1908 hingga 1911, namun juga terhenti karena masalah dana. Akhirnya, pada tahun 1925, rekonstruksi berhasil mengembalikan Candi Mendut ke kondisi aslinya.
Fasilitas dan Tarif Masuk
Kompleks Candi Mendut dilengkapi fasilitas umum seperti musala, toilet, kantin, dan area parkir yang luas. Terdapat juga penginapan dan pusat souvenir di sekitar candi. Untuk menikmati keindahan Candi Mendut, pengunjung hanya perlu membayar tiket masuk sebesar Rp. 20.000 per orang, dengan biaya parkir Rp. 3.000 untuk sepeda motor dan Rp. 5.000 untuk kendaraan roda empat. Candi ini buka setiap hari dari pukul 08.00 pagi hingga pukul 18.00 petang.
Nikmati keindahan dan keagungan Candi Mendut, yang menjadi saksi bisu sejarah dan budaya Indonesia, terutama saat perayaan Waisak yang penuh makna.***