PANTAU LAMPUNG – Kisah indah kebersamaan ibu dan bayi seringkali dimulai dengan sentuhan hangat dari air susu ibu (ASI). Namun, ketika tidak semua ibu memiliki keberuntungan untuk memberikan ASI, langkah mencari donor ASI menjadi alternatif yang dibutuhkan. Namun, sebelum melangkah lebih jauh, ada 4 syarat penting yang perlu diperhatikan sebagai calon donor ASI.
Donor ASI di Indonesia masih banyak dilakukan secara personal. Karena itu, penting bagi ibu yang akan mengonsumsi ASI dari donor untuk melaksanakan proses screening dengan cermat terhadap calon donor tersebut. Berikut adalah 4 kriteria yang perlu dipertimbangkan:
1. Kesehatan Bayi dan Ibu: Donor ASI yang ideal adalah ibu yang memiliki bayi berusia kurang dari 6 bulan. Selain itu, kondisi kesehatan baik pada diri ibu maupun bayi harus dijamin, termasuk tidak mengidap penyakit menular seperti hepatitis, HIV, atau HTLV2.
2. Produksi ASI Berlebih: Meskipun bayi sendiri telah tercukupi dengan ASI, calon donor sebaiknya memiliki produksi ASI berlebih. Hal ini memastikan bahwa kebutuhan nutrisi bayi lainnya bisa terpenuhi.
3. Riwayat Kesehatan: Calon donor dan pasangannya juga harus bebas dari riwayat transfusi darah, transplantasi organ, atau jaringan dalam 12 bulan terakhir. Hal ini untuk menghindari penularan penyakit atau zat yang berbahaya melalui ASI.
4. Bijak dan Bertanggung Jawab: Penggunaan donor ASI harus dilakukan secara bijak dan bertanggung jawab. Sebelumnya, konsultasi dengan dokter atau konselor laktasi sangat disarankan untuk memastikan keamanan dan kesehatan bayi.
Meski donor ASI dapat menjadi penyelamat bagi bayi yang membutuhkan, tetap ada risiko yang perlu diperhatikan. Penggunaan ASI dari donor yang tidak diketahui dapat meningkatkan risiko penularan penyakit atau paparan zat-zat berbahaya. Oleh karena itu, penting bagi ibu yang mempertimbangkan donor ASI untuk melakukan pemeriksaan kesehatan terlebih dahulu terhadap calon donor.***