PANTAU LAMPUNG – Sebanyak 11 dari 16 bakal calon kepala daerah (cakada) mengembalikan berkas penjaringan calon bupati dan wakil bupati ke DPC PDI Perjuangan Pringsewu.
Cakada yang sudah mengembalikan Dr. Fauzi (mantan wakil Bupati Pringsewu 2017 – 2022), Andreas Andoyo (mantan ketua KPU Pringsewu), Budiman P. Mega (mantan Sekda Pringsewu 2015 – 2020), Ririn Kuswantari (anggota DPRD Lampung) dan Nur Hasanah (anggota DPRD Lampung).
Selanjutnya, Nurul Hidayah (advokat), Maulana M. Lahudin, (Wakil Ketua I DPRD Pringsewu), F. Heridian (Bendahara DPC PDIP Pringsewu), Fajar Fakhlevi (mantan Komisioner Bawaslu Pringsewu) dan Adi Erlansyah (mantan Pj. bupati Pringsewu 2022 – 2024), dan Yurizal (wakil ketua II DPRD Pringsewu).
Ketua PDIP Pringsewu Palgunadi, didampingi ketua penjaringan Grace Purwo Nugroho, Rabu, 8 Mei 2024, mengatakan perolehan suara PDIP Pringsewu pada Pileg 2024 adalah 13,5% atau 5 kursi di DPRD Pringsewu.
“Untuk mencalonkan bupati atau wakil bupati butuh 8 kursi, artinya masih kurang 3 kursi lagi. Kami menghimbau kepada cakada untuk berkomunikasi atau menjalin kerjasama dengan partai lainnya,” ujarnya.
Selain itu dirinya menyebut bahwa ada mekanisme partai dalam menentukan dan memberikan rekomendasi calon kepala daerah yaitu melalui hasil survei.
“Karena basic kami itu survei, masih ada waktu Juni hingga Juli untuk meningkatkan elektabilitas calon, seperti turun ke masyarakat atau memasang baliho,” ujarnya.
Salah satu kandidat cakada, Maulana M. Lahudin mengaku sebelum dirinya mendaftar di DPC PDI Perjuangan Pringsewu telah melakukan sholat istikharah dan wiridan.
Sebagai politisi senior PKB, Maulana menyebut bahwa antara PDIP Pringsewu dan PKB memiliki sejarah panjang dalam berkolaborasi.
“Untuk itu sudah seyogyanya antara partai merah (PDIP) dan partai hijau (PKB) berkoalisi membangun Pringsewu yang lebih baik lagi kedepannya,” ujarnya.
Sementara kandidat lainnya, Nurul Hidayah datang mengembalikan berkas dengan seragam toga khas advokat. Nurul Hidayah didampingi kesenian tradisional Kuda Lumping dari Putro Budoyo dan bersama artis jaranan yang belakangan viral yaitu Yono Mullet.***