PANTAU LAMPUNG- Sorotan jatuh pada pemain keturunan Indonesia-Belanda yang masih menunggu kesempatan di panggung internasional. Meskipun terpilihnya Tijjani Reijnders sebagai wakil satu-satunya bagi Belanda, tiga nama bintang lainnya telah diabaikan, membuka pintu bagi mereka untuk mempertimbangkan panggilan dari Indonesia.
Pertama adalah Mees Hilgers, bek berusia 22 tahun yang konsisten bermain di Eredivisie dengan FC Twente. Meskipun performa impresifnya, Koeman tidak memberikan kesempatan di level senior Belanda. Ini membuka peluang bagi Hilgers untuk merenungkan perpindahan ke bawah bendera PSSI.
Pascal Struijk, bek berdarah campuran Belanda-Indonesia-Belgia dari Leeds United, juga mengalami nasib serupa. Meskipun brilian di Liga Inggris Championship, persaingan ketat di lini belakang Belanda membuatnya terpinggirkan, mendorongnya untuk mempertimbangkan kesempatan yang ditawarkan oleh Indonesia.
Sementara itu, Kevin Diks dari FC Kopenhagen, meskipun memiliki kualitas yang luar biasa, belum juga dipanggil oleh Timnas Belanda. Diks bahkan mengisyaratkan kesiapannya untuk bermain untuk Indonesia. Dengan Koeman menolak membawa Diks ke Euro 2024 di Jerman, pintu untuk berpindah ke Timnas Indonesia semakin terbuka lebar.
Keputusan KNVB ini membuka peluang besar bagi Timnas Indonesia untuk memperkuat skuatnya dengan bintang-bintang yang diabaikan oleh Belanda. Bagaimanapun, untuk para pemain ini, kebanggaan nasional dan kesempatan untuk bersinar di pentas internasional mungkin menjadi pilihan yang menarik.***