PANTAU LAMPUNG – Statment Ketua Forum Pedagang Pasar Way Jepara, terkait kondisi sepinya pembeli di pasar tersebut, ditanggapi oleh masyarakat sekitar bahwa pembeli lebih memilih tempat yang nyaman dan murah.
Seperti diungkapkan Ayu Lestari, yang baru saja belanja di minimarket lady shop.
Menurutnya, bahwa pembeli punya hak untuk memilih tempat belanja sehingga tidak bisa di atur oleh siapapun.
“Dengan adanya toko semacam Lady Shop kami sebagai pembeli justru sangat merasa nyaman bila dibandingkan dengan belanja di Pasar Way Jepara. Selain lebih murah di Lady Shop tempatnya nyaman dan bersih,” kata Ayu usai berbelanja pakaian bersama keluarga di Lady Shop, Jumat, 8 Maret 2024.
Seorang konsumen lain bernama Surati usai belanja di mini market tersebut mengaku, sebelum adanya Lady Shop memang banyak yang belanja pakaian di toko pakaian Pasar Way Jepara, namun semenjak bukanya Lady Shop dirinya tidak pernah belanja ke pasar.
Kata Surati kalau belanja di pasar selain harganya mahal, kalau musim hujan didalam becek, sementara kalau belanja di Lady Shop tempatnya bersih tertutup sehingga kualitas barang yang di jual lebih terjaga bila dibanding dengan harga yang di dalam pasar.
“Kami sebagai pembeli pokoknya sayang lah kalau sampai Lady Shop di tutup atau pindah, masa masyarakat mau di paksa beli ditempat yang lebih mahal, ya aneh saja,” ungkap wanita tersebut.
Diberitakan sebelumnya. Pasar Inpres di Kecamatan Way Jepara, Kabupaten Lampung Timur sudah seperti pasar mati.
Pasalnya ratusan toko khususnya pedagang pakaian, sepagi dan perlengkapan sekolah tutup, dampak dari sepinya pembeli banyak akan menyewakan tokonya bahkan hingga menjualnya.
Seperti yang dikatakan salah seorang pedagang pakaian dan perlengkapan seragam sekolah dasar, Sutinah mengaku sudah tiga tahun peminat belanja semakin menurun, jika dihitung- hitung kata dia, dalam lima hari belum tentu ada satu pembeli pun.
“Biasanya menjelang puasa orang belanja keliling ke lokasi pasar ramai, sekarang udah kaya pasar mati, dan sudah tiga tahun ini kondisi benar-benar sepi,” keluh Sutinah saat dikonfirmasi pada Rabu, 6 Maret 2024.
Ketua Forum pedagang pasar Way Jepara Misdar mengatakan dari 500 toko di dalam Pasar Way Jepara dipastikan yang buka tidak lebih dari 20 toko.
Hal itu disebabkan sepinya pembeli sehingga pedagang rugi waktu dan tenaga hanya berdiam dalam pasar.
Menurutnya dampak paling dominan dari sepinya pembeli di Pasar Way Jepara, dikarena banyaknya toko semi swalayan yang ada di sekitar Pasar Way Jepara sehingga pembeli lebih memilih belanja di toko semi swalayan tersebut.***
ADVERTISEMENT