PANTAU LAMPUNG- Taman Terbuka Hijau Ir. Soekarno di Kota Agung, Tanggamus, siap menjalani transformasi besar yang akan mengangkat standar ruang publik di wilayah tersebut. Rencana ambisius tersebut diumumkan oleh Pemerintah Kabupaten Tanggamus, menandai langkah penting dalam memperindah serta memperluas fungsi taman yang bersejarah ini.
Sebagai saksi sejarah yang hidup pada masa itu, Ngatinah, seorang veteran perempuan berusia 98 tahun, memperingati saat Ir. Soekarno memberikan pidato pentingnya di Lapangan Tugu pada tahun 1948. Tempat ini kini dikenal sebagai Taman Terbuka Hijau Ir. Soekarno atau lebih populer disebut Taman Kota.
Dalam pertemuan yang dihadiri oleh berbagai pemangku kepentingan, termasuk tokoh masyarakat, pemuda, dan perwakilan lembaga terkait, Pejabat Bupati Tanggamus, Mulyadi Irsan, mengungkapkan konsep pemugaran yang bertujuan meningkatkan kualitas ruang publik. Langkah konkret telah disusun untuk memperindah serta memperluas fungsi taman ini.
Fokus utama dari konsep ini adalah menjadikan Taman Terbuka Hijau Ir. Soekarno sebagai pusat kegiatan masyarakat yang lebih inklusif dan beragam. Bukan hanya sekadar perbaikan infrastruktur fisik, tetapi juga melibatkan perencanaan holistik untuk memenuhi kebutuhan serta aspirasi masyarakat setempat.
Berbagai tokoh masyarakat, termasuk 13 Kepala Pekon dan tiga Lurah Kota Agung, turut mendukung langkah-langkah Pejabat Bupati Tanggamus ini. Mereka menyoroti pentingnya menjaga serta melestarikan aspek sejarah, seperti Tugu dan pohon-pohon besar yang menjadi bagian penting dari identitas kota tersebut.
Tidak hanya itu, para pemuda juga memberikan masukan yang bernilai, seperti Hadis yang mengusulkan penanaman tanaman ikonik Tanggamus untuk menambah keunikan dan daya tarik taman. Semua ini dilakukan dengan harapan agar Taman Kota menjadi magnet bagi investor, yang pada gilirannya akan menggerakkan perekonomian kota secara keseluruhan.
Pejabat Bupati Tanggamus menekankan bahwa revitalisasi Taman Kota bukan hanya sekadar upaya perbaikan fisik semata, tetapi juga sebagai bagian dari pembangunan yang berkelanjutan. Dana untuk proyek ini akan dialokasikan secara bertahap, sesuai dengan ketersediaan APBD, dengan tahap pertama ini menghabiskan sekitar Rp1,9 Milyar.
Mulyadi Irsan juga mengajak masyarakat untuk memiliki rasa kepemilikan terhadap taman yang telah direvitalisasi. Menjaga dan merawatnya adalah tanggung jawab bersama, yang menandakan bahwa taman tersebut adalah milik dari seluruh masyarakat Kota Agung.***