PANTAU LAMPUNG – Perayaan Natal Oikumene di Kabupaten Lampung Utara (Lampung Utara) tahun 2024, berlangsung meriah di Lapangan Indoor Tenis Kotabumi, Minggu, 21 Januari 2024. Pelaksanaan digelar oleh Badan Kerjasama Antar Gereja (BKSAG).
Pdt. Feri Siregar, mengajak masyarakat Kristen di wilayah Kabupaten Lampung Utara untuk menjaga kedamaian jelang Pemilu 2024.
Selain itu, ia juga akan menyampaikan suaranya pada pemilu yang akan berlangsung pada 14 Februari 2024.
“Jangan golput. Sesuai dengan pilihannya masing-masing. Sebab, politik itu berasal dari kata politeus dan ada didalam Al-kitab suci umat Kristiani. Yang berarti membangun kota dan kebersamaan, sehingga tidak apatis,” kata Feri.
“Gunakan hak pilih, atau apatis. Suara rakyat adalah suara Tuhan, maka saya mengimbau umat Kristen untuk datang dan menyampaikan hak suaranya di TPS pada hari pencoblosan pemilu,” kata Feri selaku Ketua Panitia Pelaksana.
Sekali lagi Feri mengimbau kepada seluruh gereja dan umat Kristen untuk tidak apatis terhadap politik. Sehingga dapat menyumbang program kemasyarakatan, yang kelak berimbas dalam kehidupan sehari – hari khususnya warganya.
“Saya mengajak kita semua, di tahun politik ini disambut dengan suka cita. Tetap jaga kedamaian, sesuai pesan Tuhan, semoga misa Natal tahun ini dapat membawa kedamaian dan sukacita. Sesuai pesan Natal, membawa pesan damai di dalam hari – hari kita dan kehidupan bangsa,” terangnya.
Sementara itu, Wabup Lampura, Ardian Saputra yang hadir dalam perayaan Natal mengapresiasi pihak gereja yang telah ikut serta dalam mensukseskan program pemerintah. Khususnya dalam pemilu 2024, seperti tidak golput serta terus menjaga kedamaian di Lampung Utara jelang pagelaran pesta demokrasi lima tahunan itu.
“Saya memperkuat seperti apa dititipkan pendeta tadi, pemilu dan pilpres kalau kita tidak memilih akan rugi diri sendiri. Maka saya mengajak seluruh umat untuk menyalurkan suaranya untuk pemilu ke depan, baik pileg maupun pilpres,” pesannya.
Terkait dengan program keagamaan, Adrian mengatakan masih menyisakan pekerjaan rumah seperti masalah izin pembangunan gereja. Pihaknya masih terus melaksana percepatan, sehingga tidak menjadi hambatan.
Demikian juga dengan program yang telah dijalankan, seperti pemberian insentif guru ngaji atau keagamaan lainnya terus dijalankan. Dan tahun ini program wisata rohani, khusus didalam negeri digalakkan di Lampung Utara.
“Mohon dukungannya, khususnya umat kristiani untuk terus menjaga kondusivitas dan kedamaian di daerah. Untuk pembangunan Lampura kearah lebih baik lagi,” pungkasnya.***
ADVERTISEMENT